Melalui permainan, balita bisa mengasah ketrampilan motorik halusnya. Anda bisa mengenalkan permainan perkakas seperti mur-baut, palu dan balok pada balita Anda.
Bermain konstruktif. Tak berbeda jauh dengan balok susun atau puzzle, mainan pertukangan termasuk ke dalam mainan konstruktif. Anak-anak bebas berkreasi, mau disambung di ujung, di bagian tengah atas atau bawah. Biasanya mainan pertukangan terdiri dari bagian yang dapat disambung dengan mur atau sekrup. Bahan pembuatnya bisa berupa kayu, plastik atau logam tipis.
Mainan pertukangan sederhana bisa dimainkan oleh bayi, yang bentuk bentuknya besar, ringan dan terbuat dari bahan lembut. Untuk balita, bentuknya lebih kecil, dan jumlah perkakasnya lebih banyak. Semakin tambah usia, bentuknya semakin rumit bentuknya dan ukurannya semakin mirip perkakas sesungguhnya.
Bermain dengan perkakas dalam bermain pura-pura tak hanya memberi kesempatan pada anak untuk belajar kehidupan nyata melalui permainan. Anda juga dapat melatihnya rasa tanggung jawab, misalnya untuk membereskannya kembali ke dalam kotak perkakas mainan, selain tentunya mengasah ketrampilan motorik halus dan koordinasi.
Perlu hati-hati. Meskipun mainan jenis ini direkomendasikan para ahli perkembangan untuk mengasah kecerdasan, ketrampilan dan kreativitas, namun orang tua balita tetap harus hati-hati. Letakkan mainan jenis ini secara terpisah dari mainan lain, kalau bisa diletakkan di kotak khusus. Selain demi kerapihan, juga demi keamanan.
Demikian pula pada saat memainkannya. Orang tua sebaiknya mensupervisi si balita, dengan mencontohkan cara main yang tepat agar aman sekaligus mengenalkan sisi menyenangkan dari permainan ini.
Cara mengoptimalkan manfaat mainan pertukangan antara lain dengan memberikan gagasan konstruksi yang hendak disusun, atau apabila digunakan sebagai alat untuk bermain pura-pura, Anda dapat mengkreasi skenario permainan yang beraneka bersamanya. Seperti, kisah mobil atau bus yang mogok, atau membetulkan rumah.
Anda sebaiknya juga memperhatikan tahapan pengenalan mainan pertukangan ini. Sesuaikan usia dan tingkat ketrampilan balita dengan jenis yang Anda tawarkan. Sebaiknya, perkakas mainan yang terlalu kecil tidak diberikan kepada si anak, apalagi yang terbuat dari bahan yang terlampau keras.
Demikian pula, apabila Anda telah mengenalkan mainan jenis ini dalam bentuk yang paling sederhana, lanjutkan dengan bentuk yang lebih kompleks di tahapan usia berikutnya. Perlu Anda ketahui mainan jenis ini bukan hanya untuk anak laki-laki. Anak-anak perempuan pun suka mainan semacam ini.