Hernia Pada Bayi

 

Bukan hanya orang dewasa yang bisa terkena hernia. Bayi pun bisa terkena hernia, lho! Hernia memang seringkali timbul tanpa keluhan. Padahal, komplikasinya bisa berakibat fatal. Di sinilah pentingnya deteksi dini.
 
Hernia terjadi karena melemahnya otot dinding perut. Akibatnya, timbul benjolan atau sebagian isi dari perut keluar. Gangguan ini dapat terjadi pada semua umur. Tapi, faktor penyebabnya bisa berbeda-beda.
 
Pada bayi, hernia dapat terjadi pada beberapa bagian tubuhnya. Meski begitu, yang umum dikeluhkan oleh para orang tua adalah:  
 
Hernia pada pusar (umbilikus).
Ketika bayi berada dalam kandungan, ada bagian dinding perut yang terbuka di bawah pusarnya. Seharusnya, lubang tersebut tertutup setelah lahir. Namun, pada sebagian kecil bayi, proses penutupan tidak berlangsung sempurna. Bila terjadi peningkatan tekanan dalam rongga perut, misalnya karena menangis, daerah sekitar pusar tampak membesar atau menonjol.
 
Hernia pada lipatan paha.
Hernia jenis ini lebih sering dialami oleh bayi atau anak laki-laki, karena saluran tempat turunnya buah pelir dari rongga perut ke kantung buah pelir tetap terbuka saat lahir. Ukuran lubang cukup besar, sehingga sebagian usus bayi bisa turun 'mengikuti' buah pelir membentuk benjolan (kurang-lebih sebesar ibu jari orang dewasa).

Hernia lipatan paha sering dikira sebagai hidrokel (cairan di kantung buah pelir). Padahal, itu adalah dua hal yang berbeda. Hanya dokter yang bisa membedakan kedua hal ini.  Namun hernia jenis ini sangat sedikit terjadi, hanya sekitar 4% bayi laki-laki, dan lebih dari 30% bayi prematur yang mungkin mengalami hernia pada lipatan paha.
 
Hernia diafragmatik. Hernia jenis ini terjadi di sekat rongga dada dan perut karena sebagian usus dan isi rongga perut yang lain masuk ke dalam rongga dada. Akibatnya, bayi baru lahir sering langsung sesak dan biru. Bila ini yang terjadi, ia perlu penanganan segera oleh dokter.
 
Adanya benjolan di tempat-tempat tersebut seringkali terabaikan oleh orang tua. Apalagi, bila bayi tidak mengeluh atau merasa sakit. Kurangnya perhatian orang tua ini mungkin saja terjadi karena benjolan adakalanya hilang ketika berbaring, dan timbul kembali jika berdiri atau menangis.

Deteksi dini, perlu! Secara garis besar, hernia terdiri dari cincin, kantung dan isi hernia. Biasanya, bayi yang mengalami hernia baru merasa sakit atau nyeri bila isi hernia terjepit oleh cincin hernia. Bila tidak segera ditangani, hernia pada bayi bisa menimbulkan bahaya dan bahkan kematian.

Bila usus yang terjepit, gejala yang timbul menyerupai gejala usus yang mengalami sumbatan, seperti muntah, perut kembung, serta gangguan buang air besar. Jika tidak segera ditangani, jepitan cincin hernia bisa mengganggu aliran darah ke usus. Akibatnya, bisa terjadi kerusakan jaringan usus.
 
Segera bawa ke dokter begitu teraba atau terlihat ada benjolan di pusar atau lipatan paha bayi. Apalagi, bila benjolan tersebut tiba-tiba membesar, mengeras atau warnanya jadi gelap. Tindakan Anda ini bisa mencegah terjadinya komplikasi.

Penanggulangan hernia perlu operasi? Baca "Penanggulangan Hernia Pada Bayi". Klik: www.ayahbunda.co.id/artikel/Bayi/Gizi+dan+Kesehatan/penanganan.hernia.pada.bayi/001/001/521/2

 



Artikel Rekomendasi