Penanganan yang jelas dan terarah untuk anak autis yang sesuai dengan kebutuhan anak, memang penting dalam menentukan perbaikan perkembangan anak-anak penyandang gangguan autistik.
Kalau akan diterapi, sebaiknya pilih tempat terapi yang baik dengan metode yang jelas dan melibatkan orang tua, sehingga orang tua dapat terlibat untuk ikut melatih anaknya di rumah. Selain itu, tak semua anak perlu mendapatkan obat dari dokter.;
Keterlibatan orang tua memang sangat menentukan. Seberat apa pun kondisi seorang anak, biasanya punya kemampuan yang menonjol di suatu bidang tertentu. Misalnya pintar olahraga, menggambar, atau jago komputer. Dengan mengetahui kondisi dan kemampuan anaknya, orang tua dapat memilih kurikulum yang tepat bagi si anak. Dengan begitu, anak tak harus belajar berbagai ilmu yang tidak diminatinya. Orang tua juga harus bisa melihat dan menerima kondisi anak dan memaksimalkan sesuai dengan kondisinya
Dalam menangani anak autis, sebaiknya orang tua banyak belajar melalui sharing dengan sesama orang tua yang anaknya juga menyandang gangguan autistik. Orang tua perlu banyak membaca, dalam rangka mencari berbagai penemuan atau info baru mengenai autisme. Dengan pengetahuan yang banyak, orang tua diharapkan juga makin tahu dan mengerti mengenai kondisi dan kemampuan anaknya
Bagi orang tua, agaknya tak hanya perlu membuka mata dan buka telinga, tetapi juga membuka hati untuk menerima kondisi apa pun yang dialami sang anak
Karakter Mereka. Karakterisitik perilaku anak penyandang gangguan autistik menurut Kanner adalah sebagai berikut.
- Tidak mampu membangun hubungan sosial dengan sesama, sehingga banyak anak autis yang senang menyendiri.
- Tak ada atau menghindari kontak mata.
- Gagal menggunakan bahasa secara normal untuk berkomunikasi, seperti tidak berbicara, atau berbicara dalam intonasi yang monoton.
- Memiliki keinginan yang berulang atas suatu hal yang rutin. Misalnya, senang mengamati benda yang berputar terus-menerus.
- Kerap terpesona akan sebuah objek.