Jangan putus asa kala menghadapi ‘vonis’ bedrest. Anggap saja itu hadiah dari dokter supaya Anda bisa beristirahat. Anda masih bisa kok melakukan berbagai hal seru dari atas tempat tidur!
Agar kehamilan optimal. Menurut Dr. dr. Dwiana Ocviyanti, SpOG(K) Staf pengajar Departemen Obstetri dan Ginekologi FKUI/ RSUPN Cipto Mangunkusumo, Jakarta, tujuan utama dari bedrest adalah beristirahat agar kondisi tubuh ibu bisa optimal bagi pertumbuhan janin. Namun walau harus bedrest, ada banyak kegiatan yang dapat dilakukan agar tidak bosan. Menurut Dr. Ovy, Anda harus sesuaikan jenis kegiatan dengan kondisi kehamilan. Karenanya, sebelum mulai menjalani bedrest, pastikan Anda sudah memahami betul instruksi dokter selama harus menjalani masa istirahat.
Berikut sejumlah kondisi yang pada umumnya menyebabkan ibu hamil harus menjalani masa bedrest:
1. Kategori ‘Lampu Merah’. Dalam kondisi ini, beristirahat secara total di atas tempat tidur merupakan harga mati yang tak bisa ditawar lagi. Patuhi perintah dokter agar proses pemulihan kesehatan Anda berlangsung sempurna. Beberapa penyebab kondisi kategori ini:
- Pertumbuhan janin terhambat. Harapannya dengan bedrest, janin dapat memperoleh asupan darah secara optimal. Dalam kondisi ini, posisi tidur telentang tidak disarankan karena dapat membuat pembuluh darah besar terjepit oleh rahim. Berbaringlah dengan posisi tubuh miring sehingga aliran darah ke plasenta menjadi lebih lancar.
- Riwayat persalinan prematur. Bila sudah merasakan kontraksi sebelum persalinan cukup bulan, biasanya Anda yang pernah mengalami persalinan prematur akan dianjurkan untuk melakukan bedrest.
- Masalah seputar mulut rahim. Lemahnya kondisi mulut rahim mengakibatkan mulut rahim mudah terbuka oleh tekanan janin. Posisi berbaring akan dapat mengurangi tekanan pada mulut rahim.
- Kontraksi sebelum waktunya. Bedrest merupakan upaya tambahan disamping penggunaan obat-obatan yang sesuai untuk meredakan kontraksi dan menghindari persalinan prematur.
- Perdarahan karena ancaman abortus atau karena plasenta previa. Lamanya waktu bedrest biasanya hingga perdarahan tidak terjadi lagi.
- Pecah ketuban. Bila ketuban pecah sebelum waktunya, bedrest total di tempat tidur amat disarankan. Posisi berbaring yang dianjurkan adalah miring dengan letak kepala lebih rendah dan kedua kaki agak ditinggikan.
Anda Masih Boleh Melakukan:
- Membaca. Ini waktunya menuntaskan setumpuk novel yang sudah lama terabaikan. Baca pula sejumlah majalah lifestyle supaya Anda tetap update dengan tren terbaru.
- Ngobrol dengan sahabat atau saudara bisa membantu meringankan ‘penderitaan’ Anda. Makanya, tempatkan telpon dan buku telpon dalam jangkauan.
- Berkirim e-mail, chatting, menulis blog, atau belanja online, bisa Anda lakukan dengan memanfaatkan laptop. Syaratnya, perhatikan cara memangku laptop agar tidak mendesak perut Anda. Biar sambil berbaring, aktivitas gaul bisa jalan terus. Asyik, kan?
- Browsing informasi tentang kehamilan dan parenting. Selain alamat online Ayahbunda, Anda juga bisa singgah di www.ayahbunda.co.id dan jelajahi beragam fitur dan info penting seputar kehamilan.
- Menulis diary untuk mencurahkan uneg-uneg. Untuk mencerahkan mood, baca kembali curhat Anda ketika mengalami hari yang menggembirakan.
- Mematut diri bukanlah hal tabu bagi Anda yang sedang menjalani masa bedrest. Penampilan fresh dan chic bisa membantu memperbaiki mood Anda. Karenanya, letakkan kotak make-up di sisi tempat tidur. Siapa tahu para sahabat datang menjenguk Anda hari ini.
- Manjakan diri dengan pijat. Anda bisa memanggil pemijat profesional yang berpengalaman memijat wanita hamil atau mintalah pasangan melakukannya.
- Nonton film baru atau serial seru di DVD. Pilih yang alur ceritanya ringan dan menghibur, seperti film komedi romantis atau serial sitkom.
- Menyulam, merajut, atau membuat kerajinan tangan lainnya. Terkesan seperti nenek-nenek? Tidak masalah, asalkan Anda memang menyukainya.
2. Kategori ‘Lampu Kuning.’ Dalam kondisi ini, pada umumnya pasien masih bisa mendapatkan ‘keringanan’ dari dokter, berupa izin untuk melakukan sejumlah aktivitas ringan.
- Morning sickness berat. Untuk mengurangi deraan rasa mual, Anda disarankan banyak beristirahat agar terhindar dari stres akibat aktivitas fisik dan beban pikiran.
- Kehamilan dengan penyulit medik. Misalnya, Anda menderita penyakit infeksi seperti flu dan tipus, mengidap serangan asma, dan sejumlah penyakit lainnya. Dengan bedrest, diharapkan Anda lebih cepat pulih dari sakit.
- Tekanan darah tinggi (preeklamsia). Bedrest dimaksudkan untuk mengurangi risiko tekanan darah berfluktuasi. Pada preeklampsia ringan, biasanya ibu hamil masih boleh melakukan aktivitas ringan. Dalam kondisi sebaliknya, Anda disarankan untuk bedrest total.
- Kasus kehamilan ganda. Kehamilan ganda atau kembar berisiko tinggi diakhiri dengan persalinan prematur. Jika risiko persalinan prematur amat besar, Anda mungkin harus beristirahat total di tempat tidur.
Anda Masih Boleh Melakukan:
- Inspeksi rumah. Kehadiran bayi kelak menuntut Anda menyediakan ruangan yang lebih luas dan aman. Seleksi barang-barang yang sudah tidak diperlukan lagi dan lapisi sudut perabot dengan pengaman khusus. Mintalah bantuan orang lain untuk mengerjakannya. Tugas Anda sebatas berkeliling dan memberikan instruksi saja.
- Menyiapkan makanan. Jangan mengundang bahaya dengan memasak hidangan ‘besar’ semacam rendang atau kare. Siapkan saja penganan sederhana seperti membuat salad dengan dressing siap pakai atau sekadar mengoleskan selai pada french toast.
- Olahraga. Yang dimaksud olahraga tidak selalu berarti kegiatan yang bersimbah keringat. Sekadar berjalan kaki sejauh beberapa meter atau menggerakkan kepala dan tangan ke berbagai arah juga sudah cukup memadai bagi Anda.
- Creambath, potong rambut, atau manicure dan pedicure. Telpon salon langganan dan tanyakan kemungkinan Anda bisa mendapatkan layanan tersebut di rumah.
Baca juga:
Manfaat Bedrest Saat Hamil Do's and Dont's Selama Bedrest