Kebiasaan Salah Ibu Hamil

 

Kenaikan BB yang tidak terkontrol di masa kehamilan, umumnya disebabkan oleh gaya hidup dan pola makan yang kurang tepat. Beberapa kebiasaan baru khas ibu  hamil ini musti ditinjau kembali!

Isi kulkas terus menerus. Sejak dinyatakan hamil, Anda berniat memperbaiki pola makan. Sehingga semangat memenuhi isi kulkas dengan bahan makanan ”juara” -susu, jus buah murni, buah dan sayur, keju, daging dan menyingkirkan makanan yang dianggap ”jahat”, misal rainbow cake bertabur gula. Boleh saja mengisi kulkas dengan makanan sehat, namun, stock-lah makanan dalam jumlah normal. Penambahan kebutuhan kalori ibu hamil sekitar 300 Kalori/hari, yang bisa didapat dari sepotong roti isi atau segelas susu. Menimbun makanan di kulkas bisa mendorong makan lebih banyak dari kebutuhan.

Mengabaikan diet. Sebelum hamil  Anda sudah mengatur pola makan yang membuat Anda merasa sehat, bugar, dan berat badan terjaga. Begitu hamil, ada kemungkinan dokter menyarankan berhenti diet dan menggantinya dengan pola makan sehat yang standar. Namun, perubahan diet drastis malah dapat memicu timbulnya gangguan kesehatan dan penambahan berat badan yang tidak terkontrol. Tetap jalankan pola makan secara normal, dengan memperhatikan kecukupan seluruh zat gizi yang dibutuhkan ibu hamil. Namun jika ditemukan indikasi penurunan kondisi, misalnya jadi sering lemas, berat badan tidak bertambah, atau dinyatakan oleh dokter mengalami defisiensi sejumlah zat gizi tertentu, kemungkinan pola makan Anda perlu perubahan.

Tidak mau minum. Ada mitos minum banyak air putih –terutama yang dingin- membuat ibu hamil dan bayinya gemuk. Ada juga mitos air dingin akan membekukan lemak tubuh sehingga menjadi gemuk. Akibatnya, banyak ibu hamil memilih membatasi minum. Tidak mau minum adalah kebiasaan yang salah. Minum air putih tidak membuat gemuk kecuali air putih yang ditambah pemanis. Tidak  mencukupi kebutuhan air minum akan menyebabkan dehidrasi. Dalam kehamilan dehidrasi bukan cuma membahayakan ibu, tetapi juga janin.

Menuruti setiap ”panggilan” ngidam, termasuk yang menyumbang ribuan kalori ekstra sehingga BB naik tinggi.  Keinginan untuk mengonsumsi makanan atau minuman tertentu saat hamil, disebabkan oleh dua hal, yaitu emotional hunger dan cellular hungerEmotional hunger yaitu  bila Anda  terus-menerus mengabaikan  emosi-emosi  negatif, seperti bosan, tertekan, sedih, galau dan marah. Karena diabaikan dan tidak dicari sumber masalahnya, emosi negatif tersebut dilampiaskan pada makanan sebagai salah satu bentuk memperoleh kenyamanan. Sementara, cellular hunger adalah kelaparan sel akibat sel-sel tubuh mengalami kekurangan nutrisi tertentu dalam jangka waktu lama. Ngidam karena kelaparan sel boleh dipenuhi sebab ini cara alami tubuh memenuhi kebutuhan nutrisi. Maka, saat keinginan konsumsi makanan tertentu timbul, cermati dulu apakah hanya sekadar emosional atau memang tubuh benar-benar butuh makanan.

Makan porsi besar di malam hari. Gangguan tidur pada malam hari kerap melanda ibu hamil, khususnya pada trimester 3 saat pembesaran abdomen menyulitkan Anda menemukan posisi tidur yang nyaman. Ibu hamil pun cenderung menyamankan diri dengan mengonsumsi comfort food; sepiring nasi goreng, kue basah hingga delivery service fastfood! Padahal makan di malam hari mengarahkan seseorang gemuk dua kali lipat dibanding jika makan sejumlah kalori yang sama pada siang hari. Bila dorongan untuk makan di malam hari tak terhindarkan, pilih yang berkalori rendah, seperti buah-buahan.   

Makan banyak agar ASI berlimpah. Makan banyak agar ASI banyak itu sebenarnya cuma  mitos.  Faktor yang paling mempengaruhi produksi ASI adalah frekuensi menyusui. Makin sering bayi menyusu, ASI akan diproduksi lebih banyak karena mengikuti pola supply on demand. Happy mind ibu juga merupakan faktor penting dalam proses menyusui.

Melupakan olahraga. Karena morning sicknes, kelelahan, khawatir cidera dan takut membahayakan janin, ibu hamil stop olahraga. Padahal faktanya, olahraga selama hamil akan membuat tubuh dan mental lebih sehat dan bugar, otot-otot lebih lentur sehingga siap menghadapi proses persalinan. Bagi yang tidak biasa olahraga, mulailah lebih banyak bergerak. Jalan kaki, yoga dan berenang adalah olahraga ideal selama hamil. (me)

 



Artikel Rekomendasi