Pecah ketuban bisa terjadi kapan dan dimana saja. Hal ini juga biasanya menandakan waktunya kelahiran. Lalu, apa yang harus dilakukan selanjutnya?
Ketika ketuban Anda pecah alami:- Catat waktu ketuban Anda pecah. Ketuban pecah bukan berarti Anda langsung melahirkan, sekitar 80% persalinan baru terjadi dalam 24 jam setelah ketuban pecah.
- Perhatikan jumlahnya, apakah langsung mengalir atau hanya rembesan saja. Aliran ketuban biasanya diawali dengan Anda merasakan “ledakan” internal lalu cairan mengalir. Cairan akan lebih banyak keluar terutama saat kontraksi. Sementara rembesan ketuban seperti Anda mengompol atau cairan keluar saat Anda batuk. Berbeda dengan cairan vagina yang membuat celana dalam lembab, rembesan air ketuban akan membuat celana basah.
- Perhatikan warna cairannya, apakah berwarna bening, berdarah atau kehijauan. Warna ketuban kehijauan menandakan bayi stress, perlu segera dievaluasi.
- Segera ke rumah sakit. Beritahukan pada dokter mengenai kondisi ketuban (waktu pecah, jumlah dan warna). Informasi dari Anda akan menentukan tindakan apa yang harus dilakukan selanjutnya, apakah sudah mendekati waktunya Anda melahirkan atau belum.
Hindari. Jika ketuban pecah, hindari melakukan aktivitas berikut ini:
- Memasukkan sesuatu ke dalam vagina, seperti tampon atau berhubungan seksual. Ketuban yang sudah pecah atau bocor tidak lagi dapat menahan kuman.
- Berendam dalam air bersabun karena berisiko infeksi. Jika ingin mandi lebih baik menggunakan pancuran.
Baca juga:Air ketubanKetuban pecah diniAir ketuban merembes