Menerapkan disiplin berarti mengajarkan anak perilaku sesuai norma dan batasan perilaku sesuai usia. Beberapa prinsip dasar dalam mengajarkan disiplin adalah:
- Orangtua jadi contoh atau model bagi anak. Jangan berbicara selagi mengunyah makanan bila Anda tak ingin anak melakukannya, misalnya.
- Konsisten dan berkelanjutan bukan hanya dalam menerapkan aturan kepada anak, tapi juga kompak antara ayah dan ibu. Bila ibu melarang anak minta mainan setiap kali ke mal, ayah pun harus juga melarang.
- Aturan jelas, spesifik dan sesuai usia anak, melarang balita 3 tahun berlaian di dalam rumah adalah mustahil, mengingat anak usia itu sedang giat menegembangkan keterampilan motorik kasarnya. Kalau lantai sedang dipel, jelaskan saja bahwa ia bisa tergelincir, jatuh dan kesakitan.
- Berikan pilihan dan bila dia menolak atau melanggarkan, tanyakan alasannya lalu bicarakan bersama untuk mencari solusinya. Misalnya, balita selalu membuang bekal sekolahnya, ajak ia menentukan apa bekal pilihannya.
- Menggunakan konsekuensi.
- Memberi hukuman merupakan cara paling efektif untuk menghilangkan perilaku anak yang tidak sesuai, tapi jenis hukuman hendaknya bukan tindakan yang dapat menyakiti anak baik secara fisik maupun spikologis. Hukuman berarti “mengambil” apa yang menjadi kesenangannya. Misalnya, anak menolak membereskan mainan. Jelaskan bahw ahal itu bisa mencelakai orang lain dan berikan pilihan kepada anak untuk segera merapikannya. Bila tisak, dia akan “kehilangan” waktu menonton acara favoritnya di televisi.
- Memberikan hadiah dapat membantu orangtua untuk mempertahankan atau meningkatkan perilaku anak yang diharapkan. Hadiah berupa pujian atau ekspresi kasih sayang sebaiknya diberikan, misalnya kecupan atau pelukan, hindari hadiah berupa uang atau barang.
Mendisiplinkan Balita Dengan Kemarahan Cara Jitu Menegur Balita