Jika balita berperilaku tak semestinya, orangtua dapat menerapkan kursi “time out” sebagai konsekuensinya. Namun tidak mudah untuk membuat balita duduk di kursi time out. Perlu trik tersendiri.
Membuat anak duduk di kursi time out
- Balita cenderung tidak bisa duduk diam di kursi meski 1-2 menit. Begitu dia berperilaku tidak semestinya, jangan langsung memaksanya duduk. Tunggu sampai dia agak tenang.
- Agar dia mengubah perilakunya, sampaikan keinginan Anda dengan tegas namun gunakan nada menyenangkan, misalnya, "Bunda mau Abel berhenti menjerit-jerit. Abel sebenarnya mau apa? Coba bilang sama Bunda." Tunggu 5 detik hingga ia melakukan apa yang Anda minta. Bila dia tidak melakukannya, dengan posisi mata Anda sejajar dengan matanya, tatap matanya dan katakan, "Kalau Abel jerit-jerit terus dan nggak mau bilang ke Bunda mau apa, Abel duduk di kursi itu saja, ya." sambil menunjuk ke kursi.
- Bila setelah peringatan itu anak tidak juga melakukan apa yang Anda minta, ucapkan kalimat seperti, " Abel tidak menurut kata Bunda. Abel juga tidak mau menjawab pertanyaan Bunda, Abel sebenarnya mau apa? Kalau begitu, sekarang Abel duduk di kursi “time out." Beri perintah itu dengan suara lebih keras dari sebelumnya untuk mendapatkan perhatian anak, tapi pastikan Anda tidak berteriak atau marah-marah.
- Lalu, bawa anak ke kursinya, abaikan protes atau janji-janji yang mungkin saat itu akan terlontar dari mulutnya. Katakan, "Abel duduk dulu di kursi ini sampai Bunda bilang Abel boleh bangun."
- Anak harus duduk di kursi time out selama durasi waktu yang Anda tetapkan berdasarkan usianya.
- Jika dia bangkit dari kursi sebelum waktunya, bimbing lagi dia ke kursi dan peringatkan; misalnya, "Kalau Abel berdiri lagi dari kursi ini sebelum Bunda izinkan, Abel tidak boleh main lagi sama Baby Life, karena Bunda akan kembalikan Baby Life ke toko." Intinya, disiplinkan anak dengan mengambil benda kesayangannya atau menghilangkan aktivitas favoritnya.
- Kalau dia masih kabur juga, cukup kembalikan dia ke kursi.
- Jika dia bangun lagi dari kursinya, pertimbangkan untuk membawanya ke kamar tidurnya atau ruangan lain di dalam rumah untuk melanjutkan periode time out. Selama periode tersebut, singkirkan semua mainan balita, matikan TV, video games dan lain-lain.
- Pada anak yang sudah agak besar, di akhir time out umumnya balit setuju untuk menaati aturan Anda, menyadari kesalahannya dan bersepakat untuk tidak mengulanginya. Tapi pada anak balita, terkadang tidak terjadi. Tak apa, karena tujuan menerapkan time out pada balita lebih untuk menenangkan dirinya dan memberinya pesan bahwa Anda tidak terpengaruh pada ulahnya dengan memberi respons marah-marah. Bila dia berperilaku tidak semesinya, yang "rugi" dirinya sendiri karena harus duduk di kursi time out dan kehilangan waktu bermain.
- Di awal menerapkan teknik time out, pilih satu dua perilaku negatif saja. Biarkan balita menangkap pesan Anda tersebut.
- Langkah-langkah teknik time out dapat Anda modifikasi sesuai dengan gaya pengasuhan Anda dan karakter atau temperamen anak. Bila teknik itu tidak efektif, misalnya karena ternyata anak sama selali tidak bisa diperintah untuk duduk di kursi time out, kemungkinan Anda membutuhkan teknik disiplin yang lain, atau mungkin perlu cara berbeda dalam menerapkan teknik time out .
Aturan "Time Out" Untuk Disiplinkan Balita