Cara jitu menghadapi balita agresif adalah memberinya petunjuk, memperlihatkan cara dan panduan. Orang tua tak perlu mendisiplinkan anak dengan cara menghukum, atau terlalu banyak memberikan imbalan. Tentu saja, tidak mudah menghadapi dengan kesabaran tinggi pada balita yang sedang melemparkan mainan. Tetap sabar dan tenang menghadapinya. Cara Anda ini memperlihatkan ada cara yang lebih baik untuk menyelesaikan masalah.
Anda perlu memperlakukan balita yang berulah bahkan yang tidak bisa mengendalikan perilaku kasar dan cenderung agresif tanpa amarah dengan cara:
- Afeksi. Pelukan hangat, senyum dan lapang dada merupakan kebijaksaan orang tua yang paling dasar. Ini juga coto terbaik bagi balita supaya bisa beralih dari balita yang tidak terkendali menjadi balita yang lembut hati dan berperilaku baik.
- Perhatian. Tak jarang menjambak rambut ibu atau berteriak di telingan ayah adalah upaya si balita cari perhatian. Perhatian yang cukup dan komunikasi dua arah yang lancar mengobati hobi menjambak jadi hobi membelai ibu.
- Bimbingan. Bermacam perilaku agresif balita didasari kekurang tahuan dan keterbatasan balita, maka balita sebenarnya tak selalu perlu diperingatkan dengan nada marah ketika memukul orang lain. Ajarkan cara tepat berperilaku. Apabila balita terlanjur memukul teman, anggaplah ini kesempatan emas bagi Anda untuk mengajarakannya minta maaf.
- Kesabaran. Sabar ada batasnya. Ketika menghadapi balita, harus punya beragam trik agar tidak kelewat banyak melarang atau memarahi tapi tetap bersikap tegas. Meski proses ini perlu waktu, namun bila dilakukan konsisten akan dapat memperoleh hasil yang baik.
Berikut tips untuk Anda:
- Bila: Balita berteriak sambil memukul untuk menolak mandi. Lakukan: Anak usia 1-3 tahun belum mengenal konsep waktu sehingga peralihan kegiatan belum bisa dipahaminya. Anda menghidar saja dari kemungkinan kena pukulannya. Kemudia beritahukan bahwa Anda hanya ingin membantunya mandi.
- Bila: Balita berlarian sambil berteriak saat berkejaran dengan sepupunya. Tak jarang menjerit sambil melompat dan melempar diri ke bantal karena gembira yang meluap. Akhirnya menabrak sepupu hingga menangis.
Lakukan: Ajak anak duduk dan beri ia pelukan untuk meredakan tangisnya. Sambil menawarakannya minum, beri ia pengertian bahwa perilakunya membahayakan dirinya dan orang lain. Anda perlu menyediakan ruang gerak yang cukup untuk anak tipe ini. Di waktu yang sama, ajarkan agar ia mengatur nafas dahulu sebelum berlari,melompat atau menerjang tumpukan bantal. Secara bertahap ia akan merasakan manfaat olah napas ini, karena ia berpikir terlebih dhaulu sebelum beraksi. - Bila: Masih saja melempar barang untuk tanda tidak setuju walaupun Anda sudah memberitahu anak agar bicara langsung bila hendak menolak, atau dengan memberitahu keinginananya kepada pengashun dan menghindari vara melempar barang atau memukul.
Lakukan: Tak perlu bosan memberitahu balita berkali-kali. Pengulangan adalah cara belajar balita yang paling mudah. Selain itu, ia butuh contoh nyata dari orang sekitarnya, terutama Anda. Apabila Anda melarangnya melempar mainan sebaiknya tidak melakukannya demi alasan apa pun. - Bila: Balita membuang makanan dari sendok dan piring makannya, padahal berkali-kali Anda melarannya.
Lakukan: Beri balita kesempatan mambuang makannya satu kali, siapkan playdough atau soft toys untuk eksperimen lempar-ambil balita. Ia hanya butuh kesempatan melihat langsung akiat dari perlikunya.