Adhi sedang aktif-aktifnya bereksplorasi di halaman setiap kali ayahnya berkebun. Saking aktifnya, ia jadi sering berkeringat dan harus ganti baju hingga lima kali dalam sehari. Tujuannya jelas untuk menjaga kesehatan kulitnya. Menurut
Bernard Cohen, M.D, direktur ilmu kesehatan kulit anak dari Johns Hopkins Children's Center, kulit adalah organ yang berperan sebagai pertahanan terhadap beragam elemen yang mengancam tubuh mulai dari sinar matahari hingga bakteri. Berikut ini beberapa gangguan kulit yang seringkali menyerang balita Anda.
- Panu: Panu adalah penyakit kulit yang disebabkan oleh jamur Malasesia. Gangguan ini bisa muncul bila baju balita lembab karena keringat atau tidak benar-benar kering setelah mandi. Jamur pada kulit sebenarnya keadaan yang nomal, namun bisa menjadi tidak normal saat jamur bermunculan di permukaan kulit dan meninumbulkan gangguan.
Ciri: Ciri paling jelas dari panu adalah munculnya bercak putih yang terasa gatal dan paling sering muncul di area lipatan seperti leher, lengan, paha bagian dalam dan ketiak.
Penanggulangan: Pengobatan panu membutuhkan waktu dan tidak boleh sembarangan menggunakan obat. Gunakan salep atau krim antijamur sesuai saran dokter.
- Biang keringat: Biang keringat terjadi akibat terjadinya sumbatan kelenjar keringat pada permukaan kulit balita. Gangguan ini bisa terjadi jika balita berkeringat secara berlebihan. Tak hanya di musim panas, saat suhu udara dingin pun balita memiliki kemungkinan terkena biang keringat.
Ciri: Kulit terasa panas kemudian dikuti munculnya bintil merah berair. Kadang disertai atau tidak disertai kulit yang tampak kemerahan. Biasanya terjadi di bagian lipatan leher, lengan, paha, lutut dan ketiak.
Penanggulangan: Hindari memberikan balita pakaian yang ketat, awasi garukan balita serta pastikan balita mandi dua kali sehari. Oles bedak dingin, lotion atau salep yang mengandung zinc oxide.
- Eksim: Eczema atau yang dikenal eksim adalah salah satu bentuk peradangan pada kulit. Eksim bisa disebabkan oleh beberapa faktor seperti lingkungan yang dingin dan kering, begitu pula makanan-makanan penyebab alergi (susu atau telur), genetik, dan juga stres. Salah satu riset dari Technical University di Munich, Jerman mengatakan bahwa anak yang stres akibat orangtua yang bermasalah mengalami peningkatan risiko terkena eksim hingga tiga kali lipat selama dua tahun berikutnya.
Ciri: Muncul rasa gatal-gatal disertai dengan kulit yang memerah, kering dan pecah-pecah.
Penanggulangan: Untuk mengobati eksim, lebih diutamakan untuk menghilangkan rasa gatal agar tidak terjadi infeksi. Oleskan krim pelembab atau salep yang mengandung kortikosteroid (anti radang ) seperti hydrokortison diberikan untuk mengurangi proses peradangan sangat sesaat setelah mandi agar kulit menjadi lebih lembab. Jika peradangan berlanjut segera ke dokter.
- Darah manis: Istilah penyakit darah manis atau prurigo adalah istilah yang digunakan untuk penyakit gatal-gatal. Penyakit ini biasanya lebih banyak menyerang anak laki-laki dibanding anak perempuan. Bisa juga disebabkan karena keturunan.
Ciri: Anak dengan kondisi ini memiliki kulit yang cenderung hipersensitif, kering dan mudah gatal. Saat digigit serangga, akan terasa gatal luar biasa dan saat kena garukan, lukanya akan cepat membentuk koreng dan bekasnya susah hilang.
Penanggulangan: Saat anak merasa gatal, segera oleskan minyak kayu putih untuk mengurangi rasa gatal balita. Jaga agar lingkungan tetap bersih dan jika koreng tak kunjung sembuh segera ke dokter.
- Kulit kering: Kulit kering atau dermatitis sering disebabkan oleh alergi atau dampak dari iritasi. Gangguan kulit ini sangat mengganggu karena membuat anak merasa gatal dan memiliki kulit yang kasar.
Ciri: Kulit bercal-bercak, terdapat bintik-bintik kecil di kulit, kulit terasa kasar.
Penanggulangan: Hindari terlalu sering memandikan anak dengan air panas karena semakin mengurangi kelembapan kulitnya. Bila kulit bayi kemerahan, berdarah, dan tidak membaik segera hubungi dokter.
(ERN/ERN)