Kebiasaan-kebiasaan baik yang bermanfaat untuk membangun sistem kekebalan tubuh anak :
1. Tidur cukup dan berkualitas
Si kecil memang perlu melakukan kegiatan-kegiatan untuk mengembangkan imajinasi dan kreativitasnya, namun ia juga butuh istirahat. Pastikan jam tidur anak cukup dan berkualitas, artinya ia bisa tidur nyenyak tanpa perlu sering terbangun. Menurut
Dr. Lim Kwang Hsien, dokter anak dari
Kinder Clinic-
Mount Alvernia Medical Centre, AS, kurang tidur pada anak dapat mengakibatkan produksi protein sitokin yang memelihara kekebalan tubuh menurun.
LAKUKAN Pantau jam tidur anak. Anak usia 3 – 6 tahun tidur 10 hingga 12 jam per hari
2. Manajemen stres
Lagi-lagi dokter Lim berpendapat bahwa anak yang stres dapat mengganggu pola tidur dan makannya. Hal ini akan berdampak pada menurunkan kemampuan respon kekebalan tubuhnya. Anak-anak usia pra sekolah, umumnya stres saat akan masuk PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) atau bermasalah dengan teman.
LAKUKAN Bantu anak mengatur beban yang membuatnya stres, dengan cara:
- Kurangi aktivitas di luar PAUD, seperti les-les yang tidak membuat anak menarik.
- Bantu agar anak nyaman dan berani bicara pada Anda. Mulai dengan Anda bercerita terlebih dahulu.
- Biarkan anak menjadi dirinya sendiri.
- Ajarkan pada anak bagaimana cara menyelesaikan masalahnya sendiri.
3. Ajak olahraga
Olahraga rutin dapat meningkatkan jumlah sel-sel pembunuh alami atau T-sel. “Anak-anak yang aktif setiap hari juga mendapatkan manfaat seperti orang berolahraga rutin,” ungkap
Ranjit Chandra, MD., dokter spesialis kesehatan dan imunitas anak dari
Memorial University of Newfoundland, Kanada. Sayangnya, jika terlanjur lekat dengan
gadget, anak-anak menjadi kurang aktif.
LAKUKAN
- Jadilah orangtua yang rajin olahraga/aktif agar anak meniru Anda.
- Kurangi screen time anak atau waktu terpapar teknologi berlayar.
- Jadwalkan aktivitas outdoor bersama keluarga secara rutin.
4. Selalu menjaga kebersihan
Kebersihan tubuh, pakaian, makanan atau minuman, dan lingkungan si kecil perlu menjadi perhatian Anda. Pasalnya kuman ada dimana-mana, tanpa pandang bulu. Mengingat polah si 3 tahun, tentu ia memiliki risiko yang tinggi untuk terpapar kuman. Namun, bukan berarti Anda ‘memenjarakan’ si kecil di kamar tidurnya saja demi mengurangi paparan kuman.
LAKUKAN
- Biasakan anak mandi 2 kali sehari dan mencuci tangan dengan sabun sebelum dan sesudah makan.
- Biasakan anak ganti pakaian bersih minimal 2 kali sehari.
- Ajak si kecil membantu Anda ketika sedang mencuci pakaian, piring atau mobil agar terbiasa dengan kebersihan.
5. Berikan vaksinasi
Penyakit tak harus ditangkal setelah terinfeksi, ada yang bisa dicegah dengan vaksin. “Vaksin adalah imitasi dari infeksi yang menyebabkan tubuh membuat kekebalan spesifik terhadap penyakit. Setelah divaksinasi, anak tidak mengalami sakit karena infeksi segera ditangkal kekebalan tubuhnya,” ungkap
Dr Chu Hui Ping, dokter spesialis obat dan kesehatan anak dari
Raffles Children Centre, Singapura.
LAKUKAN Berikan vaksin yang sudah diwajibkan, yaitu Polio, BCG, dan DTP. Akan lebih baik jika si kecil diberikan vaksin-vaksin tambahan. Jangan lupa sesuaikan dengan usia anak.
6. Makanan pendongkrak imun
Asupan tinggi vitamin A, C, E, D, Zinc, dan Omega-3 dapat meningkatkan sel darah putih dan T-sel pelawan penyakit. Dapatkan Vitamin A dari wortel, melon, bayam, dan ubi; vitamin C dari buah beri-berian, jeruk, brokoli; vitamin E dari sayuran berdaun hijau, kacang-kacangan, dan biji-bijian; vitamin D dari ikan, susu, dan paparan sinar matahari pukul 10 hingga 2 siang; Zink dari daging sapi, daging unggas, dan kacang-kacangan; sedangkan Omega 3 dari ikan laut, yoghurt, dan biji-bijian.
LAKUKAN Jangan lupa untuk memerhatikan menu seimbang si kecil di setiap harinya.
(LAI/NAT)