Dari kakak, adik belajar banyak hal. Itu sebabnya, adik mengidolakan kakak Menurut penelitian yang dilakukan
Penn State University dan dimuat dalam majalah Time - artikel
The New Science of Siblings - ditemukan fakta bahwa hingga usia 11 tahun, seorang anak melewatkan 33% dari waktu luangnya bersama kakak atau adik, lebih lama dari waktu yang ia lewatkan bersama teman, orangtua, guru, bahkan waktu untuk dirinya sendiri.
Mereka juga kerap meniru apa yang dilakukan kakak. Bila kakak bermain boneka, adik dengan santai merebut boneka dan ingin memainkannya juga. Bila kakak berlari-larian, adik pun ingin ikut berlari-larian dekat sang kakak. Walaupun demikian, meniru si kakak menurut para ahli memiliki beberapa keuntungan, antara lain:
- Adik akan berkembang dengan cepat di berbagai area, secara sosial, emosional, fisik dan kognitif. Dengan mencontoh kakak, adik akan belajar bagaimana cara bersosialisasi, mengekspresikan emosi, berbagi dan toleransi.
- Kakak yang menunjukkan perilaku ramah dan mau berteman dengan adik, akan membuat adik meniru dan memiliki sifat yang lebih terbuka terhadap lingkungan sosialnya.
- Tidak hanya itu, kakak adalah guru keterampilan yang baik bagi adik, misalnya dari kakak adik belajar cara melakukan suatu permainan, mengayuh sepeda dan sebagainya.
- Lewat pertengkaran dengan kakak, adik akan belajar menyelesaikan konflik, mempertahankan diri, bernegosiasi dan sebagainya.
Kedekatan antara kakak beradik laki-laki akan memacu kemandirian dan kompetisi, sementara antara kakak beradik perempuan akan mengasah kepekaan dan keinginan untuk saling menolong. Namun jika kakak beradik laki-laki dan perempuan, maka akan memudahkan keduanya berinteraksi dengan lawan jenis kelak.
Baca:
Menjaga Hubungan Baik kakak dan adik