Mendongeng yang baik adalah saat anak menyimak kata demi kata yang Anda ucapkan dengan antusias. Ini bisa dilihat dari ekspresi wajahnya yang berubah-ubah karena terhanyut dengan cerita yang Anda bawakan.Tapi untuk merebut perhatian anak bukan hal yang mudah. Ia bisa cepat kehilangan fokus, dan mengabaikan Anda. Agar sukses mendongeng cobalah ini.
1. Baca atau siapkan cerita pilihan Anda dengan seksama dan visualisasikan di kepala Anda. Ini akan membuat Anda bisa mengekspresikan dan memilih mimik yang sesuai dan jelas yang membuat anak antusias mendengarkan.
2. Pahami dan ingat alur cerita secara umum; bagaimana awal, apa persoalan yang dihadapi tokoh utama dan bagaimana penyelesaiannya. Pemahaman yang baik akan membuat Anda bisa berimajinasi untuk membuatalur cerita lebih seru. Bahkan, Anda bisa mengurangi atau memberi tambahan cerita.
3. Bila masih belum percaya diri, mendongenglah di depan cermin dengan kata-kata Anda sendiri. Bisa juga Anda belajar cara mendongeng di youtube.
4. Kembangkan improvisasi dengan bebas berimajinasi dan kreativitas Anda sendiri sesuai alur cerita. Coba gunakan alat peraga, seperti boneka, gambar atau jari.
5. Pelajarilah frase berulang dan berima, variasikan volume suara dan karakter suara, gunakan mimik wajah dan gerak tubuh secara ekspresif.
6. Pastikan Anda memersiapkan cara memulai dan mengakhiri cerita dengan baik. Saat memulai,buatlah kalimat yang menarik misalnya, “Dulu sekali di sebuah atas awan …” ucapkan kalimat itu dengan menengadahkan tangan dan kepala ke atas. Sedangkan untuk mengakhiri ucapkan, “Akhirnya, burung bertemu kembali dengan anaknya yang hilang…” Rentangkan kedua tangan, pancarkan senyum di wajah dan peluk anak.
7. Saat mendongeng, jaga kontak mata dengan anak dan setelah selesai bercerita, tanya pendapatnya tentang tokoh di cerita tersebut. Dengan itu Anda bisa tahu apakah anak menyimak cerita Anda atau tidak.
8. Libatkan anak dalam mendongeng. Misalnya Anda seusai Anda menyelesaikan beberapa kalimat, minta anak meneruskan cerita. Begitu terus. Boleh juga Anda meminta anak untuk menyimpulkan cerita. Bisa jadi Anda ternganga mendengarnya, lho.
(Tim ayahbunda/IAH)