Usai makan siang, si kecil masih ngemil pisang goreng di atas meja. Tak lama ada tukang kue cubit dan dia minta dibelikan. Sorenya, si kecil kembali menyantap es krim hingga dua skop. Lalu di malam harinya, dia masih ngemil snack usai makan malam. Nafsu makan balita yang menggebu bisa saja terjadi pada setiap anak. Berikut tips untuk mengatasi bila balita Anda doyan ngemil:
Sediakan makanan sehat di rumah. Ketika anak merasa lapar, berikan makanan yang selalu bervariasi. Hindari memberikan makanan yang mengandung banyak lemak dan gula.
Ajarkan anak untuk menggigit makanan dan mengunyahnya perlahan-lahan. Anak usia ini umumnya belum terlalu mahir dalam soal teknis makan. Dia akan terburu-buru memasukkan semua makanan ke dalam mulut.
Buat jadwal makan dan nyemil dengan teratur. Snack yang Anda berikan pada jadwal yang teratur pada waktu-waktu tertentu akan menjaga asupan nutrisinya dan tidak menurunkan nafsu makan ketika waktunya makan makanan utama.
Makan di tempat yang semestinya. Hindari makan sambil nonton TV atau sambil bermain karena anak tidak belajar menyadari makanan yang sedang dia makan. Makan di tempat yang semestinya akan akan melatih anak menikmati makanannya dan menghindari makan berlebihan.
Berikan minum air putih yang cukup setelah makan, hindari memberi anak minuman bersoda, sirup atau jus buah dalam kardus kemasan. Kelebihan minuman manis dan bersoda bisa memicu obesitas.
Jangan menghukum melalui makanan. Misalnya, menghukum anak dengan tidak memberinya makan karena dia merengek minta mainan. Ini akan membuat anak ketakutan dan selalu merasa lapar. Akhirnya, ia berusaha untuk makan kapanpun ada kesempatan.
Penuhi gizi seimbang. Gizi seimbang tetap dapat Anda berikan meski sedang tidak berada di rumah. Bila anak menolak makanan yang Anda pilihkan, penuhi kebutuhannya nanti setelah tiba di rumah. Misalnya berikan sup sayur pada jam ia biasa mendapatkan snack.
Kenali betul-betul apakah anak sungguh-sungguh lapar atau sedang dilanda bosan. Keinginan anak untuk makan, tidak selalu didorong oleh rasa lapar. Ketika ia minta makan bukan pada waktu makan atau waktunya nyemil, ajak ia bermain, mendongeng atau bacakan buku untuknya. Kegiatan ini bisa melupakan rasa ‘lapar semu’ nya.
Tunda dorongan makan Bila dia memaksa untuk nyemil di luar jam yang ditentukan, ajarkan ia untuk bersabar. Katakan padanya bahwa ia boleh makan jika sudah waktunya.
Perhatikan kurva pertumbuhannya pada BMI (Body Mass Index), jika ia tiba-tiba makan dua kali lebih banyak dari porsi biasanya dan lebih sering, konsultasikan dengan dokter anak Anda bila ada sesuatu yang mengkhawatirkan.
Jadilah teladan yang baik untuk anak. Terapkan dulu disiplin makan sehat pada diri Anda. Anak akan meniru dengan sendirinya. Karena apa yang Anda makan, anak juga ingin memakannya. Berapa kali sehari Anda makan, si kecil akan ikut makan bersama Anda. Baginya, Anda adalah guru.
Berikan ia jenis makanan baru untuk memperkaya eksplorasinya. Menurut penelitian, anak akan menolak satu jenis makanan tertentu sampai 15 kali, sampai kemudian ia menerimanya. Jangan putus asa menghadapi penolakan si kecil. Kalau belum berhasil sekarang, coba lagi lain kali.
Usahakan agar si kecil tetap bergerak aktif. Pilihkan aktifitas yang menuntut gerak tubuh. Ajak anak bermain di halaman terbuka atau taman bermain. Hal ini juga akan mengurangi risiko kelebihan berat badan dan obesitas.
Baca Juga:
5 Cara Gampang, Bikin Anak Doyan Makan Daging
Terapi Anak Susah Makan Bisa Dilakukan Sendiri di Rumah
9 Cara Agar Anak Selalu Sehat