Bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif rentan alami sembelit. Menurut
dr. Tanya Remer Attmann, dokter anak dan penulis buku “
The Wonder Years: Helping Your Baby and Young Child Successfully Negotiate the Major Developmental Milestones”, bayi yang diberi ASI eksklusif, normal bila pup setiap kali selesai disusui selama minggu-minggu pertama.
Pola pup seperti ini tergolong normal bila masih berlangsung hingga ia berumur 1 tahun. Beberapa bayi umur 3-4 minggu, ada yang sudah tidak lagi pup setiap kali selesai diberi ASI. Kondisi ini pun normal selama pola pup bayi demikian.
Disebut sembelit jika:- Bayi tidak pup secara teratur. Memang belum ada pantokan frekuensi pup yang normal, tapi paling tidak Anda akan mengenal pola sementara pup berdasarkan kebiasaannya.
- Pup keras dan sulit keluar sehingga memaksa bayi mengejan dan ini menimbulkan rasa sakit.
Penyebabnya. Bayi di bawah setahun sering mengalami gangguan pencernaan, karena sistem pencernaannya belum matang. Kadang bayi mengalami diare, tapi seringkali sebaliknya, yaitu sembelit. Sejumlah penyebabnya adalah:
- Konsumsi susu formula berlebihan. Ini biasanya dialami bayi-bayi yang tidak mendapat ASI eksklusif.
- Kebanyakan makanan dan minuman yang difortifikasi zat besi (Fe). Misalnya, karena bayi menderita anemia.
- Sedang dalam masa peralihan. Misalnya, dari ASI eksklusif ke makanan padat pertama.
- Kurang makanan berserat. Ini dialami bayi yang sudah makan makanan padat pertama.
- Kurang konsumsi cairan. Kerap terjadi pada bayi-bayi yang sudah mulai diberi susu formula dan makanan padat.
- Sering menahan keinginan pup. Misalnya, karena bayi merasa tidak nyaman, enggan duduk di pispot, atau keasyikan bermain.