Sejak masih dalam kandungan, janin sebenarnya sudah mampu mendengar suara. Kemampuan ini pun berkembang setelah bayi lahir. Apa saja kemampuan mendengar bayi di dua bulan pertamanya?
Kemampuan mendengar janin sama dengan kemampuan mendengar orang dewasa. Jadi berbicara penuh kasih dengan janin ternyata membawa pengaruh positif buat bayi setelah lahir.
Pada usia 3 minggu setelah kelahiran bayi mampu tersenyum ketika mendengar suara ayah dan ibunya. Apalagi jika sejak dalam kandungan ia sudah sering mendengar suara ibu dan ayahnya. Bayi akan memberikan reaksi seperti ‘mendengar’ misalnya melakukan kontak mata atau tendangan kaki.
Pada bayi usia 6-8 minggu, bayi akan mulai tertarik pada suara gemerincing dari mainannya. Termasuk ketika sedang bermain ciluk-baa, bayi akan senang sekali mendengar suara ayah ibunya.
Namun, sedapat mungkin hindari suara musik yang terlalu keras atau suasana lingkungan yang terlalu bising yang akan membuat bayi kita terkaget-kaget. Apabila bayi kaget, tenangkanlah dia dengan menggendong sambil mengelus-elus punggungnya. Tapi sebaliknya, orang tua juga harus waspada bila mendapati bayinya terlalu kalem dan tidak terpengaruh oleh lingkungan sekitarnya. Siapa tahu pendengarannya ternyata terganggu.
Hindari bertengkar di dekat bayi Anda. Jangan mengira bayi tidak dapat mendengar dan memahami pertengkaran Anda dan pasangan. Suara orang yang bertengkar akan mempengaruhi alam bawah sadar bayi. Suara-suara pertengkaran orang tua akan menimbulkan trauma psikologis pada bayi.
Alam sendiri pun tak akan pernah berhenti mengeluarkan bunyi yang akan membantu bayi memahami lingkungannya. Pergi ke taman dengan bayi sambil mendengarkan kicauan burung sangat menenangkan buat bayi.
Buatlah lingkungan yang tenang dan penuh kasih dengan suara-suara musik yang lembut seperti musik klasik. Musik akan membantu menenangkan bayi, misalnya saat mau tidur.