Pemberian imunisasi tidak diragukan lagi besar manfaatnya untuk menekan tingkat terjangkitnya penyakit dan mencegah kematian anak. Program imunisasi telah menyebabkan pemusnahan penyakit cacar (variola, smallpox), eliminasi campak dan poliomyelitis, dan penurunan signifikan pada morbiditas dan mortalitas akibat difteri, tetanus, dan pertusis, seperti ditulis Dr. Piprim Basarah Yanuaro, Sp.A(K), anggota Satgas Imunisasi IDAI dan Sekretaris Umum IDAI. Meskipun begitu, pemberian imunisasi tidak selalu berlangsung lancar. Salah satu masalah yang kerap muncul adalah mengenai kelangkaan vaksin. Hal ini membuat banyak orangtua khawatir. Berikut ini pertanyaan seputar kelangkaan vaksinasi.
1. Beberapa waktu lalu, anak saya dijadwalkan imunisasi cacar air, namun persediaan vaksinnya sedang kosong. Kenapa bisa terjadi? Padahal imunisasi itu penting. Apakah tidak apa-apa menunggu lewat dari jadwal yang sudah ditentukan hingga vaksin varicella tersedia kembali? Jawab: Vaksin varicella (cacar air) yang selama ini banyak digunakan di Indonesia diproduksi PT. GlaxoSmithKline (GSK). Pada awal tahun 2014, perusahaan ini mengumumkan telah menghentikan sementara distribusi vaksin tersebut ke seluruh dunia, terkait masalah quality control. Seperti kita ketahui, vaksin yang ada di pasaran sudah melalui serangkaian tes dengan tingkat keamanan sangat tinggi, supaya dapat memberi manfaat optimal dengan efek samping minimal. Akibat penghentian ini, vaksin varicella menjadi sangat sulit ditemukan, baik di Indonesia maupun di banyak negara lain. Berdasarkan jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) dan Perhimpunan Dokter Spesialis Penyakit Dalam Indonesia (PAPDI), vaksin varicella bisa diberikan mulai usia 1 tahun hingga dewasa, jadi saat vaksin tersedia kembali bisa segera diberikan dengan catatan belum pernah terinfeksi cacar air. Sedangkan bagi yang sudah mendapat kekebalan alami (sakit cacar air), maka tidak perlu lagi diberikan vaksinasi varicella.
2. Saat membawa anak untuk divaksinasi cacar air, rumah sakit menginformasikan bahwa persediaan vaksin varicella sedang kosong. Apa yang sebaiknya saya lakukan untuk mencegah anak tertular cacar air yang sedang mewabah sambil menunggu vaksin tersedia kembali? Jawab: Vaksin varicella (cacar air) memang terbukti efektif mencegah segala bentuk infeksi varicella dan komplikasi beratnya. Pada kondisi vaksin tidak tersedia, maka pencegahan dilakukan dengan meningkatkan daya tahan tubuh seperti mengkonsumsi makanan dengan gizi seimbang, istirahat cukup, serta menjaga kebersihan diri sendiri dan lingkungan sekitar. Jika ada anak yang sedang sakit cacar air, sebaiknya dipisahkan sementara karena penyakit ini sangat mudah menular.
3. Mengapa pemberian vaksin DPT kepada anak harus dilengkapi hingga 5 kali, dan apakah jenis dan merk vaksinnya harus selalu sama? Jika jenis atau merk vaksin yang biasa digunakan sedang tidak ada, bolehkah memberikan vaksin dengan jenis atau merk berbeda? Apakah ada dampaknya? Jawab: Jenis vaksin aktif seperti DPT perlu diberikan berulang kali agar terbentuk respons antibodi optimal dan bertahan lama. Oleh sebab itu pula, sebaiknya selalu gunakan jenis dan merk vaksin yang sama. Meskipun demikian, jika merk vaksin yang sebelumnya tidak diketahui atau tidak tersedia, maka boleh saja menggunakan jenis vaksin yang ada.
4. Anak saya sempat tertunda jadwal imunisasinya. Bolehkah disusulkan saat jadwal imunisasi berikutnya? Apakah ada efek samping bila anak diberikan beberapa jenis imunisasi dalam satu waktu? Jawab: Pada prinsipnya, semua jenis vaksin bisa diberikan bersamaan pada satu waktu dan hal ini terbukti aman. Jika memang ada vaksinasi yang tertunda atau tertinggal, maka saat anak sehat dan vaksin telah tersedia, segera ke dokter untuk melengkapinya. Pemberian beberapa jenis vaksin dalam satu waktu atau dikenal dengan istilah simultan memiliki beberapa manfaat, yaitu anak terlindungi dengan optimal sesuai usianya, menghemat waktu dan biaya karena tidak perlu terlalu sering ke dokter atau rumah sakit, dan mengurangi rasa trauma pada anak. Efek samping yang mungkin timbul akibat pemberian vaksinasi simultan, misalnya demam, biasanya bersifat ringan dan membaik dalam waktu singkat.
5. Apa yang menjadi dasar penentuan jadwal imunisasi bayi? Apakah ada batasan waktu maksimal untuk pemberian imunisasi yang terlambat jika saat jadwal imunisasi ternyata vaksinnya tidak tersedia? Jawab: Imunisasi masuk ke dalam program nasional, oleh karena itu jadwal imunisasi tiap negara bisa berbeda-beda. Di Indonesia ada 2 jadwal yang digunakan, yakni jadwal imunisasi dari pemerintah dan jadwal imunisasi yang dikeluarkan oleh organisasi profesi (IDAI/PAPDI). Inti dari kedua jadwal ini sama, yaitu menekankan tiap anak Indonesia mendapatkan imunisasi sesuai usianya. Tidak pernah ada kata terlambat untuk memperoleh vaksinasi, karena hampir semua jenis vaksinasi bisa dikejar ketertinggalannya. Diskusikan dengan dokter kapan waktu terbaik untuk melengkapi setiap kebutuhan vaksinasi anda dan keluarga. (SAN/MON)