Tanya: Anak saya (15 bulan) suka sekali memukul, baik untuk mengungkapkan rasa senang, marah, atau sekadar iseng. Apakah ini gejala hiperaktif? Bagaimana menghentikan kebiasaannya ini?
Jawab: Anak suka memukul tentu tidak baik, namun belum tentu merupakan gejala hiperaktif karena semua anak balita –apalagi laki-laki– selalu aktif karena masih dalam taraf perkembangan. Yang dapat dilakukan untuk menghentikan kebiasaannya adalah:
- Coba amati, apakah anak terpapar perilaku kekerasan, misalnya pengaruh televisi, game, CD, atau orang di sekelilingnya yang menggunakan kekerasan untuk menyelesaikan masalah? Jika ada, hindari paparan tersebut karena anak sangat mudah meniru.
- Apakah anak sudah mengerti jika diajak bicara? Jika dia belum mengerti pembicaraan orang lain, segera konsultasi ke dokter anak karena problem interaksi/komunikasi akan menyebabkan problem tingkah laku. Sebaliknya jika anak sudah mengerti diajak bicara, Anda bisa menerapkan hal-hal di bawah ini.
- Bantu anak untuk mengungkapkan emosinya, karena kemampuan bicara anak 15 bulan belum optimal sehingga tidak dapat mengungkapkan emosi dengan kata-kata. Beri contoh dan latih anak untuk mengungkapkan emosi dengan ekspresi yang sesuai, seperti memeluk atau bertepuk tangan untuk rasa senang, atau menangis untuk rasa sedih. Tunjukkan ekpresi wajah seseorang jika sedang marah. Bila anak sedang marah, coba tanyakan kenapa dia marah, lalu bantu mencari penyelesaiannya.
- Beritahu anak bahwa memukul karena iseng itu tidak baik dan tidak boleh dia lakukan. Kalau dia masih juga melakukannya, Anda dapat memberinya hukuman seperti tidak boleh menonton acara televisi kesenangannya.
dr. Setyo Handryastuti, SpA(K)