Selama kehamilan, sangat normal apabila calon ibu mengalami
mood swing, emosi dan suasana hati yang naik turun. Ada yang mengalami hal itu masih dalam batas-batas yang ringan dan mudah diatasi, tapi ada juga yang sudah hampir mencapai tahap depresi. Penyebab internalnya adalah perubahan tubuh dan hormonal ibu.
Mood swing atau yang biasa disebut sindrom
pre-baby blues ini memang biasa terjadi, namun harus juga segera diatasi dan jangan dibiarkan berlarut-larut. Jika tidak,
mood swing ini bisa berujung pada depresi dan bila tidak ditangani secara tuntas, bisa menjadi akar dari
baby blues atau
post partum depression.
Apa tandanya? Ayo, Bunda, kenali tanda-tanda awalnya, agar tidak berkelanjutan. Pernahkah Anda mengalami ini?
- Merasa tidak percaya diri jadi ibu.
- Khawatir keselamatan janin sampai tidak bisa tidur.
- Fluktuasi rasa sedih, kesal, gembira, yang ekstrem.
- Rasa sedih atau kelabu yang dalam tanpa sebab.
- Ingin menyendiri sementara sampai merasa nyaman bertemu orang lain.
Jika pernah, tenang, Bunda. Itu masih gejala mood swing yang normal dan biasa terjadi, namun harus diatasi sejak dini. Coba sekali lagi cek yang satu ini:
- Calon ibu tidak bisa berkonsentrasi, mengingat, atau mengambil keputusan.
- Mengganggu pekerjaan dan aktivitas sehari-hari.
- Mengganggu hubungan calon ibu dengan orang-orang di sekitarnya.
- Calon ibu tidak bisa mengurus diri sendiri, keluarga dan anak (apabila ini adalah kehamilan kedua).
- Kondisi calon ibu mengancam keselamatan janin (misalnya, menolak makan, atau minum, sampai keinginan untuk bunuh diri).
Anda harus lebih waspada jika mood swing sudah sampai mengganggu aktivitas sehari-hari Anda seperti yang terjadi pada cheklist di atas.
Atasi segera! Fluktuasi emosi yang sering terjadi selama kehamilan harus diatasi segera. Bagaimana caranya?
- Butuh dukungan. Selama calon ibu mendapat cukup dukungan dari orang-orang sekitar, merasa bahagia, memiliki pandangan positif terhadap kehamilan, maka calon ibu akan bisa survive.
- Asupan gizi dan istirahat cukup.
- Psikolog atau psikiater. Jika mood swing sudah sangat mengganggu kegiatan sehari-hari calon ibu, jangan ragu untuk konsultasi ke psikolog atau psikiater.
- Informasi utuh. Tentunya calon ibu ingin memberikan stimulasi yang terbaik untuk bayinya dan berusaha mencari informasi sebanyak-banyaknya. Namun seringkali informasi itu tidak tepat dan malah membuat calon ibu menjadi tertekan. Untuk itu, ada baiknya jika calon ibu bertanya pada ahlinya untuk mendapatkan informasi yang utuh.
- Atasi bosan. Anda bisa mengubah suasana rumah, penampilan, makanan, aktivitas pengisi waktu, atau melakukan hobi Anda, untuk mengatasi rasa bosan.
- Hadiah untuk diri sendiri. Coba sesekali lakukan perawatan tubuh spesial ibu hamil, atau membeli buku bacaan favorit, atau CD lagu.
- Suasana baru. Keluarlah dari rumah, cari udara segar, dan buat janji untuk bertemu dengan teman-teman yang bisa mengubah suasana atau menghibur.
- Aromaterapi. Cobalah untuk rileks sambil menghirup aromaterapi yang bisa 'mendongkrak' mood Anda. Konsultasikan pada ahli aromaterapi untuk mendapatkan manfaat yang maksimal.
- Aktif secara fisik. Cobalah untuk melakukan senam atau yoga pra-natal, berjalan kaki, atau berenang.
Dan yang terpenting, belajar menerima, mengenali, dan beradaptasi dengan perubahan adalah kunci sukses menjadi ibu dan ayah baru. Jadi, apapun pengalaman Anda selama bertransformasi menjadi orang tua, itu adalah 'guru' terbaik bagi Anda dan anak. (me)