Isi Hati Ayah Baru. Apakah Suami Anda juga Begini?
Bayi mungil baru saja hadir melengkapi keluarga kecil Anda. Kelelahan saat hamil dan usai melahirkan belum hilang, namun Anda sudah disibukkan mengurus bayi. Tak jarang Bunda baru mengalami kurang tidur, mood swing hingga baby blues syndrome. Hal serupa juga bisa menimpa para ayah baru.
Journal of the American Medical Association menyebutkan, 10% pria di dunia menunjukkan tanda-tanda depresi postpartum sebagai ayah baru. Ini 8 hal yang perlu Anda ketahui tentang ayah baru.
1. Takut dan clueless
Sosok suami yang kuat tempat Anda menumpahkan suka duka itu sebenarnya sama takut dan clueless-nya juga dengan Anda bila dihadapkan dengan peran baru sebagai orangtua. Hanya saja ia tidak mengungkapkan kegelisahannya terang-terangan. Bantu ia melewati ini seperti halnya Anda ingin diperlakukan. Beri support moral dengan kata-kata positif setiap hari bahwa Anda berdua dapat menghadapi situasi ini dengan baik dan kompak.
2. Feel useless Bonding Bunda dan anak lebih terlihat dibandingkan suami karena Anda memang memiliki ‘kemampuan lebih’ seperti bisa menyusui, sehingga lebih sering melakukan kontak mata dan kulit dengan bayi, serta sering bertemu dan mengurus bayi setiap hari. Karena itu bayi merasa nyaman di dekat Bunda daripada dekat ayah. Ini bisa membuat suami sedih dan merasa tak berguna. Ajak ia mengurus anak seperti menggendong, mengajaknya bicara, hingga menidurkan bayi, agar tercipta bonding antara ayah dan bayi.
3. Tunjukkan caranya
Berharap punya pasangan yang bisa mengurus anak sehingga bisa membantu Anda memang butuh banyak latihan dan praktik. Mungkin tidak semua ayah membeberkan rahasia bahwa ia tidak secakap Anda. Daripada menunggu pengakuan suami, berinisiatiflah mengajarkan pasangan cara mengganti popok, memandikan, atau memakaikan baju selagi Anda sedang mempraktikkan hal tersebut, agar Ayah punya gambaran dan bisa melakukannya sama baiknya.
4. Caranya beda
Percayalah, ayah bisa juga kok mengurus anak. Anda hanya perlu mengawasi dari jauh. Bila memang ada kesalahan silakan saja koreksi. Namun perhatikan cara penyampaiannya agar ia bisa menerima dengan baik dan bukan membuatnya jera. Hindari mendikte hal-hal kecil, karena caranya berbeda dengan cara Anda. Prinsipnya, selama tidak membahayakan bayi, maka itu tidak masalah.
5. Libatkan dirinya
Sebelum ada bayi, Anda berdua bebas melakukan apa pun dan kapan pun. Kini sejak ada bayi, seluruh perhatian terpusat padanya. Jangankan waktu untuk bermesraan, waktu untuk sendiri saja, Anda kerap merasa kurang. Jangan merasa bisa mengerjakan semuanya seorang diri. Komunikasikan ini dengan suami. Mungkin opsi bantuan ART bisa dipilih. Dengan mendiskusikan bersama suami, ia tentu akan merasa opininya penting dan dilibatkan.
6. Butuh keintiman Anda
Anda jelas akan dibuat sibuk saat mengurus bayi. Meskipun begitu, suami sebetulnya juga rindu Anda serta butuh keintiman dan kehangatan Anda. Tidak perlu harus kencan setiap hari, namun memberi perhatian kecil padanya berupa sentuhan, seperti memegang tangan, pelukan, dan ciuman hangat akan sangat berarti baginya.
7. Jaga komunikasi
Lelah sudah pasti. Tapi jangan lupa, Anda memiliki pasangan yang selalu ada. Bersamanya, Anda bisa membicarakan dan berbagi apa saja. Dengan berbagi, tentu dapat melepaskan beban yang mungkin Anda pendam sendiri serta meningkatkan bonding dengan suami. Sebelum tidur atau kapan saja, selalu sempatkan waktu untuk menjaga komunikasi dengan suami.
8. Me time
Wajar jika Anda maupun suami rindu kehidupan lama sebelum kehadiran bayi. Kangen me time dan berkumpul dengan teman-teman. Memberikan rehat untuk diri sendiri dan suami, kenapa tidak? Ini akan membuat Anda berdua rileks dan memperbarui energi dan mood. Mungkin suami merasa sungkan memintanya. Berikan waktu pada suami untuk bertemu dengan teman-temannya, begitu pun dengan Anda. Jika Anda ingin pergi berdua, pastikan Anda dan suami telah menitipkan bayi di tangan yang tepat.
Keluarga bahagia seperti apa yang Anda idamkan? Setiap keluarga punya idealnya masing-masing, keluarga bahagia seperti apa yang diidamkan.... read more