Ketika balita sudah mulai pintar membuka lemari dan botol, Bunda dan Ayah harus sangat berhati-hati meletakkan obat-obatan. Obat penurun panas yang biasa diminum pun bisa membahayakan jika banyak tertelan.
Pertolongan pertama:- Bila balita pingsan, segera longgarkan bajunya, periksa napas dan nadinya serta baringkan dia agat nyaman.
- Bila sampai muntah, bawa bekas muntahannya agar diperiksa di laboraturium untuk menentukan penanganannya. Tapi jangan coba-coba menguasahakan agar balita muntah, karena dikhawatirkan makan akan lebih mencelakannya.
- Segera hubungi Sentar Informasi Keracunan (SIKer) untuk mendapatkan informasi penanganan yang cepat dan tepat.
Bunda dan Ayah perlu menginformasikan kepada SIKer:- Usia korban.
- Berat badan.
- Gejala yang diperlihatkan.
- Jangka waktu kejadian.
- Bila Anda tahu, obat apa yang terminum oleh balita.
- Apakah balita memiliki masalah kesehatan lain.
- Apakah balita sedang dalam pengobatan.
- Lokasi keracunan.
- Lokasi dan nomor telepon rumah Anda.
SIKer Nas BADAN POM RITelp. 021-4259945 (setiap hari kerja) HP: 0813 1082 6879 (di luar jam kerja)Fax: 021-42889117Jl.Percetakan Negara No.23 Jakarta 10560E-mail: informasi@pom.go.id atau pusatiomker@cbn.net.idInformasi yang dapat ditanyakan:- Bahaya keracunan yang disebabkan bahan kimia atau bahan alam penyebab keracunan, seperti petsisida ruamh tangga, pestisida pertanian, bahan kimia, makanan/minuman, obat-obatan tradisional, kosmetika, tumbuhan dan binatang beracun.
- Pertolongan pertama pada keracunan.
- Pencegahan keracunan.
Bila Anda membawa balita ke rumahs akit. Bawa pula botol obat yang terminum untuk diketahui penangannya.
Baca:
Balita Keracunan Makanan