Bayi yang baru lahir sudah memiliki zat besi di dalam tubuhnya, namun asupan zat besi dari ASI sangat diperlukan. Kebutuhan zat besi pada bayi dibawah usia 6 bulan sudah terpenuhi dari ASI. Bayi yang berusia 7 sampai 12 bulan rata-rata memerlukan asupan zat besi sebanyak 11 miligram per hari.
Anemia atau kekurangan zat besi bisa diderita oleh anak usia 9-24 bulan. Pola makan yang salah biasanya menjadi penyebabnya, sehingga kebutuhan zat besi harian 8-10 miligram tidak terpenuhi. Penyebab lainnya bisa karena konsumsi susu sapi yang berlebihan. Atasi anemia pada anak dengan pola makan yang meningkatkan konsumsi zat besi.
Makanan yang dianjurkan: Mengandung banyak zat besi, seperti daging merah, hati, buah apricot kering, jus prune, kacang polong, kacang merah, saus tomat, jahe, dan sayuran hijau. Namun, batasi pemberian sayuran hijau, karena kandungan seratnya yang tinggi dapat menghambat penyerapan zat besi oleh tubuh.
Makanan sumber protein, yang merupakan bahan maku pembentukan membrane sel darah merah.
Makanan yang dihindari: Mengandung zat-zat penghambat proses penyerapan zat besi oleh tubuh. Seperti, tanni (teh, cokelat, jus apel, kacang tanah), polifenol (cokelat, kacang polong, dan serealia termasuk gandum), kalsium (di dalam susu), dan zat seng ( di dalam beras merah).
Makanan yang merangsang produksi asam lambung, misalnya makanan yang terlalu asam.
KONSULTASI
Prof. Dr. Ir. Made Astawan, MS, ahli Teknologi Pangan dan Gizi dari Departemen Ilmu dan Teknologi Pangan IPB, Bogor.
(CA/ERN)