Para Ayah Mengatasi Kesulitan

 

123rf

Simak pengalaman para ayah menghadapi anak dalam berbagai situasi dan kondisi kesehatan.
 
"Mengasuh dua anak dengan karakter dan keinginan yang berbeda, susah susah gampang, apalagi kalau mereka sudah merengek berkepanjangan. Kalau saya sedang capek, saya semakin tidak sabar dan mudah terpancing marah.

Berdasarkan pengalaman, intinya, saya harus paham apakah keinginan mereka itu sesuai dengan pertumbuhannya. Sebisa mungkin saya pun menjelaskan kepada mereka ,jika saya tidak memenuhi keinginan mereka agar mereka mengerti mengapa saya tidak memenuhi keinginannya."
YUDIANTO SIRAI, PNS, ayah dari Khieren (7) danKeyva (19 bulan)
 
 
"Hal tersulit bagi saya adalah saat belajar menggendong. Di bulan awal kelahiran Emma, mencari posisi yang pas menggendongnya, jadi pe-er ter sendiri. Sebab kalau salah gendong, Emma langsung nangis. Setelah ia makin besar dan banyak gerak, saya beradaptasi lagi cara menggendong baru, yakni dari posisi miring ke tegak. Akhirnya bisa juga!"
JOSIA ARYO,  Jurnalis, ayah dari Emma (5 bulan)

Baca juga: Penting Diketahui, 7 Mitos Tentang Ayah
 
 
"Hal yang paling menyita energi adalah menidurkan Arka. Apalagi sejak Arka berusia 1 tahun, saat ia sudah sangat aktif, perlu upaya ekstra untuk menidurkannya. Arka senang bereksplorasi, , merambat ke sana ke mari, dan senang bermain, meski di waktu tidur.

Untuk mengatasinya, saya mencoba menciptakan ‘ritual’ khusus menjelang jam tidurnya. Yakni, mengajak ia mencuci kaki dan tangan, mengganti diaper, mengajaknya berdoa sebelum tidur, lalu memutarkan lagu kesukaannya. Ritual ini membuat ia mengerti bahwa ‘Iniwaktu aku tidur’."
NOVAN PUTRANTO Karyawan swasta, ayah dari Arkanda (14 bulan)
 
 
"Saya memiliki dua anak perempuan dan 1 anak laki-laki.Yang paling sulit saya hadapi saat mengurus dan membimbing mereka adalah ketika terjadi perselisihan dan persaingan antara Kyla dan Renata. Keduanya sulit untuk mengalah. Atau, ketika mereka merasa cemburu/dinomorduakan jika perhatian saya terfokus pada s ibungsu, Vito.

Saat itu saya harus bersabar  agar tidak terpancing untuk marah. Dan memberi mereka pengertian bahwa adiknya memang lebih butuh perhatian ekstra karena masih sangat kecil, tidak seperti kakak-kakaknya yang sudah mandiri."
PARLINDUNGAN SIHOTANG
Wakil kepala sekolah, ayah dari Kyla (6), Renata (4), dan Vito (4 bulan)
 
 
"Karena istri bekerja kantoran dan saya virtual office (bekerja dari rumah), saya jadi punya banyak waktu untuk mengasuh anak-anak. Dua anak saya memiliki kebiasaan dan karakter yang berbeda. Kassia kalau makan lama sekali. Makan pagi bisa habis siang, makan siang selesai sore, dan kadang malam hari memilih tidak makan.

Menghadapi kebiasaannya ini membuat saya harus ekstra sabar dan memiliki banyak trik agar tiap suapan benar-benar masuk ke perutnya. Sedangkan Kefas, ia tidak bisa ditegur terlalu keras. Kalau dia berbuat tidak baik dan saya tidak sadar sudah membentaknya, dia bisa ngambek seharian. Akhirnya, saya juga yang harus sabar dan berusaha mengambil hatinya kembali."
SAMUEL BUKTI
Editor, ayah dari Kefas (5) dan Kassia (3)

 
"Saat berusia1 bulan, Ruben terjangkit virus Kawasaki. Dan  saat masih duduk di bangku TK, ia pernah didiagnosis menderita usus buntu. Tapi untung tidak sempat dioperasi padahal obat bius sudah disuntikkan, karena saat selang oksigen mau dipasang asmanya kambuh. Operasi pun batal. Beberapa hari kemudian kami memeriksakannya ke dokter lain yang mengatakan tubuhnya sakit bukan karena usus buntu, melainkan hal lain.

Soal asma, hampir tiap bulan kambuh. Hampir tiap malam juga ia kesulitan tidur karena kesulitan bernapas. Masalah kesehatannya merupakan tantangan terberat baginya dan kami juga. Menghadapi itu saya selalu berusaha menghibur dan membuatnya nyaman."
WESHLEY HUTAGALUNG, Komentator sepak bola, ayah dari Ruben (10 bulan)
 

 

 


Artikel Rekomendasi

Load more