Pada perkembangan bahasa, setiap balita 1-2 tahun punya kecepatannya sendiri. Cermati kapan saatnya perlu cemas dan kapan untuk santai saja. Deteksi segera jika perkembangan bicara batita terhambat.
Bila balita 1 tahun Anda hanya mampu menyuarakan huruf hidup (vokal) atau nampaknya ia tidak memahami banyak kata-kata Anda, maka sekarang waktunya berkonsultasi ke ahli. Lemah pendengaran adalah penyebab paling umum kelambatan bahasa ekspresif dan reseptif. Kebanyakan bayi baru lahir akan diperiksa fungsi pendengarannya sebelum meninggalkan rumah sakit, tapi tetap saja ada bayi yang tidak dites atau mengalami kehilangan dengar setelah beberapa waktu. Adanya cairan di telinga atau infeksi telinga kronis juga dapat mempengaruhi kemampuan bayi untuk menangkap suara dan memahami bicara.
Bila Anda dan dokter anak Anda mendeteksi adanya problem, bawa balita ke audiologis atau ahli pendengaran, untuk pemeriksaan yang lengkap. Ada juga dokter yang pendekatannya dengan menunggu hingga balita berusia 18 sampai 24 bulan dengan pengamatan penuh. Tapi kalau sampai pada usia ini balita Anda belum juga mengucap sepatah katapun, hubungi pakar profesional untuk bantuan. Mungkin saja ia membutuhkan terapis wicara untuk membantunya mengembangkan kemampuan berbicara.
Ahli patologi bicara akan dapat mendeteksi kelainan lain yang mungkin diderita, termasuk apraxia (kelainan yang menyebabkan otot-otot mulut di wajah tak dapat mengucapkan kata dengan tepat) dan kelambatan perkembangan seperti celebral palsy atau autisme. Kelambatan bicara berdasar pada banyak faktor, dan tidak semuanya punya konsekuensi jangka panjang. Faktor keturunan juga berperan. Batita yang lambat bicara sering pula akibat ada anggota keluarga yang juga lambat bicara.
Rata-rata jumlah kata balita. Anak yang cepat bicara tidak lalu dikategorikan anak jenius atau punya kecerdasan lebih, dan sebaliknya, anak yang lambat bicara bisa saja akan mengejar ketinggalannya dengan cepat. Berikut panduan yang bisa dicermati.