Anak Belajar Menerima Kekecewaan

 

Pertemuan dengan keluarga besar atau pun teman sebaya merupakan ajang yang sangat baik bagi anak untuk belajar bersosialisasi. Termasuk di dalamnya berbagi dengan orang lain, mengalami kekecewaan dan seterusnya.
 
Tindakan ibu untuk anak untuk kerap berkunjung ke rumah oma atau keluarga lain, sangat tepat, karena cara ini melatih anak mencoba menghadapi masalahnya. Saat ia bermain dengan sepupunya, bisa saja ia tidak kebagian mainan yang diinginkan. Mungkin anak Anda akan kecewa, tapi itu merupakan kesempatan baik bagi anak belajar menerima kekecewaan.

Agar ia tidak menekan rasa kecewa, marah, dan kesalnya, ibu dapat mengawasinya, sehingga saat melihat perubahan mimik wajahnya, dapat langsung menampung perasaan negatifnya. Katakan padanya bahwa Anda tahu ia kecewa, dan tawarkan bantuan untuk meminta giliran pada sepupu-sepupunya. Sehingga ia dapat merasakan dukungan moril dari ibu, dan ini membuat perasaannya lega. Katakan betapa senangnya Anda karena ia mau menceritakan perasaan negatifnya.

Jelaskan padanya, setiap orang pasti ingin mendapatkan apa yang ia inginkan, tetapi dalam kenyataannya tidak selalu bisa terpenuhi. Bila situasinya terlalu berat untuknya, misalnya ada sepupu yang terlalu mendominasi, ibu perlu turun tangan dengan memberikan batas waktu untuk setiap anak dengan menggunakan jam atau timer . Sehingga, setiap anak merasa telah mendapat hak yang setara dengan anak yang lain dan sekaligus belajar mengendalikan keinginannya untuk mendominasi orang lain.

Ajarkan anak bersikap asertif, yaitu mencoba berbicara pada orang lain dengan cara yang tidak kasar, mengenai apa yang ia inginkan atau harapkan dari orang lain

 


Artikel Rekomendasi

Load more