Setiap anak normal tak ingin terus-terusan jadi bayi. Buktinya, ia belajar merangkak, berjalan, naik sepeda, dan lari! Dia juga selalu berkata, ?Aku bica cendili !? Kalau dipaksa dibantu, ia menjerit dan mengamuk. Anak-anak memang berkembang dan tumbuh, ingin lepas dari orang dewasa. Didorong perkembangan otak, fisik dan sosial-emosi, anak-anak ingin bisa melakukan apa saja.
Pede karena mandiri. Langkah awal untuk memandirikan anak adalah mencintainya tanpa syarat. Karena cinta dan rasa aman adalah fondasi kuat bagi anak untuk membangun kemandiriannya. Anak yang yakin dirinya dicintai, punya keberanian untuk mencoba segala sesuatu sendiri. Anda pun wajib membantu memandirikan dan membantunya membuat keputusan sendiri. Dengan bisa melakukan banyak hal untuk diri sendiri, anak mendapatkan harga dirinya. Harga diri yang baik adalah sumber kebahagiaannya.
Kebanyakan anak berusaha keras untuk mandiri sejak masih kecil. Ada anak yang gemar merosot dari gendongan begitu ia bisa berjalan, ada anak yang tak ingin disuapi sejak usia satu tahun, dan ada pula anak yang ngotot ingin pakai baju sendiri di usia dua tahun. Relakah bunda?
Ternyata tak semua! Ada bunda yang tak sabar karena balita makan terlalu lama dan bikin berantakan, ada bunda yang tak sabar karena anaknya pakai baju sendiri tapi lama sekali. Malah ada bunda yang ingin anaknya selalu digendong supaya tidak lari, lalu jatuh dan luka. Ada juga bunda yang kupingnya panas karena balita frustasi tak berhasil pakai kaos kaki sendiri. Alih-alih mengajar cara pakai kaos kaki, bunda malah panggil si mbak dan menyuruhnya memakaikan kaos kaki. Duh, mau mandiri saja susah!
Harus tega. Sayang anak berarti membantunya menemukan cara untuk menolong diri sendiri. Bila anak terlalu ditolong, Anda membuatnya lumpuh dan tergantung orang lain. Ibarat mematahkan sayap-sayap burung yang siap belajar terbang. Kalau Anda ingin anak tumbuh mandiri, kuncinya Anda jangan terburu-buru:
Pahami kemampuannya. Kapan balita dibiasakan mandiri, Anda bisa kenali tahap perkembangan keterampilan si kecil. Beberapa hal berikut bisa dijadikan panduan: