Siapa bilang buku penting untuk si balita?! Menurut para ahli, buku adalah kebutuhan anak yang harus dipenuhi sejak bayi.
Si 0 – 2 tahun adalah pembaca buku termuda yang menjadi sasaran dari buku-buku bayi yang kini gencar dipasarkan berbagai produsen di seantero dunia. Memang tak dapat dipungkiri, buku-buku bayi yang kini beredar di Indonesia, masih merupakan produk impor. Sehingga, hampir semua buku bayi berbahasa Inggris. Namun demikian, Anda tak boleh kehabisan akal. Ada banyak cara memanfaatkan buku untuk menstimulasi perkembangan anak sejak dini.
Pengalaman belajar. Buku adalah sebuah alat penting di masa eksplorasi anak. Anda takut bayi Anda malah menyobek, ketika ia membolak-balik halaman buku? Untuk newborn hingga satu tahun, Anda dapat membelikan bayi Anda buku yang terbuat dari kain, plastik dan karton tebal. Saran para ahli, bacakan buku keras-keras dalam bahasa ibu. Kalau buku-buku bayi yang Anda miliki berbahasa asing, bacakan terlebih dahulu bahasa aslinya, lalu terjemahkan secara bebas dalam bahasa Indonesia. Improvisasi pun tak dilarang.
“Kata-kata yang didengar bayi membantu otak “memetakan” bagian yang berurusan dengan perkembangan bahasa dan baca-tulis, serta melatih bagian tersebut agar dapat pada bunyi bahasa ibu dan menghasilkan bunyi bahasa sesuai kemampuannya mengacu pada yang ia dengar,” jelas Patricia Kuhl, Ph. D dari The Centre for Mind, Brain and Learning pada University of Washington, Seattle, Amerika. Dengan membacakan secara rutin, Anda telah memberinya modal penting, sehingga anak dapat melakukan lompatan kognitif dalam pemahaman percakapan.
Pada kenyataannya, bayi ternyata sudah dapat menikmati buku kain pertamanya. Beragam bentuk dan warna-warni serta gemerincing rattle yang biasanya ada pada salah satu sudut buku bayi dapat mengasah indera visual anak. Bagi anak langkah awal ini merupakan semacam pendorong agar ia tertarik terhadap bacaan dan menikmati kegiatan menggunakan buku (print motivation). Inilah salah satu ketrampilan hendak dicapai melalui program early literacy.
Early literacy adalah sebuah isu yang berkembang beberapa tahun terakhir ini gencar dikampanyekan di Amerika. Apa maksud istilah ini? Yaitu, pengetahuan dan kemampuan anak seputar kegiatan membaca dan menulis sebelum mereka benar-benar dapat melakukannya. Terutama di usia batita, 0 – 2 tahun.
Print awareness dan phonological awareness adalah dua ketrampilan yang mendorong kesiapan anak “bergaul” dengan buku. Print awareness adalah kemampuan anak menemukan keberadaan tulisan, pengetahun mengikuti kata-kata tertulis pada sebuah halaman, dan tahu cara memegang buku secara tepat. Ini tentu membantu anak merasa nyaman dengan buku sehingga mereka dapat berkonsentrasi saat “membaca”. Sedangkan, phonological awareness merupakan kemampuan anak mendengar dan bermain dengan bunyi bahasa terkecil dari kata-kata yang didengarnya. Sudahkah Anda melakukannya pada anak Anda?