Sudah saatnya si kecil masuk prasekolah. Hmm.. Dengan banyaknya pilihan prasekolah masa kini, tidak heran jika Anda bingung memilih sekolah yang tepat untuk si kecil. Ini adalah referensi untuk program sekolah Montessori.
Ditemukan oleh seorang ahli psikologi anak, Maria Montessori pada 1907, program sekolah Montessori menekankan pada pentingnya dan hubungan semua hal dalam kehidupan, dan kebutuhan setiap orang untuk menemukan pekerjaan yang berarti dan tempatnya sendiri di dalam dunia. Selain belajar membaca, bahasa, dan matematika, anak-anak juga belajar soal budaya lain, hewan-hewan, dan tanaman.
Kurikulum program sekolah Montessori difokuskan pada lima hal:
Di sini anak belajar mengerjakan tugas atau pekerjaan yang sesuai dengan minatnya. Pilihan 'pekerjaan' yang bisa mereka pilih termasuk di dalamnya seperti buku, puzzle, kegiatan seni, mainan yang menguji hubungan spasial, dan masih banyak lagi. Mereka diberikan kebebasan untuk melakukannya bersama-sama dalam kelompok, atau bekerja sendiri.
Interaksi yang terjadi lebih banyak adalah interaksi di antara anak-anak itu sendiri. Bahkan tidak tertutup kemungkinan para pengajar di program sekolah Montessori adalah anak-anak yang lebih tua usianya, yang membantu anak-anak yang lebih muda mempelajari kemampuan barunya. Itulah sebabnya di tiap kelas biasanya rentang usia anak-anaknya mencapai 2 – 3 tahun. Di sekolah Montessori, anak akan selalu ditanya jika mereka ingin melakukan sesuatu, jika mereka membutuhkan bantuan, atau jika mereka merasa tidak siap.
Program sekolah Montessori cocok untuk anak-anak yang ingin secara langsung mempelajari lingkungan yang cocok dengan kebutuhan mereka. Program sekolah Montessori mendorong anak untuk lebih mandiri. Anak-anak dengan kebutuhan khusus juga cocok untuk sekolah Montessori, khususnya mereka yang memiliki masalah dengan
attention deficit disorder (
ADD) atau masalah psikologis atau pembelajaran lainnya. Hal ini disebabkan karena tiap guru memegang setiap anak secara individual.