Mitos dan Fakta Seputar Kulit Bayi

 



Jangan terkecoh mitos yang beredar tentang kulit bayi, karena belum tentu benar. Cari tahu kebenarannya agar Anda bisa mengatasinya dengan tepat.

Berbeda dengan kulit orang dewasa, lapisan kulit bayi masih tipis dna ikatan antara selnya masih lemah, sehingga secara struktural lapisan kulit mereka belum berkembang secara optimal.

Tak heran jika rentan terhadap masalah kulit, alergi, dan infeksi. Namun, jangan sampai hal ini membuat ibu khawatir berlebihan. Cari tahu kebenaran mitos yang beredar agar ibu dapat mengatasi masalah yang muncul dengan tepat dan bijaksana.

Mitos: Jika rajin minum susu kacang kedelai, maka kulit bayi akan berwarna putih.
Fakta: Warna kulit bayi dipengaruhi olegh faktor genetik dari orangtuanya, bukan dari susu kedelai. Namun jika di usia 3 tahun ke atas muncul bercak-bercak putih dan terasa gatal, kemungkinan bayi menderita Pityriasis Alba.

Penyebabnya bisa karena alergi, kurang terjaganya kebersihan, dan faktor genetik yang diturunkan secara langsung dari orang tua atau kakek/nenek.

Mitos: Popok sekali pakai akan menghindarkan bayi dari ruam popok.
Fakta: Tidak semua popok sekali pakai (pospak) memiliki kualitas baik. Jika kulit daerah tertutup popok berwarna merah dan muncul bintik-bintik, kemungkinan bayi terkena ruam popok (dermatitis/eksim popok), akibat terinfeksi jamur Candida albicans.

Cuci segera selangkangan dan kemaluan bayi setiap mengganti pospak atau segera ganti pospak setelah bayi buang air besar atau kecil.

Mitos: Saat hamil jangan makan buah stroberi karena akan menyebabkan bercak-bercak merah seperti warna stroberi pada kulit bayi.
Fakta: Tidak ada kaitan antara mengonsumsi stroberi dengan tibulnya bercak pada kulit bayi. Memang seringkali ditemui bercak berwarna merah terang yang dikenal dengan nama Strawberry Hemangioma.

Hal ini merupakan tumor jinak yang disebabkan pertumbuhan pembuluh darah yang tidka normal, dan dapat terjadi di setiap jaringan pembuluh darah.

Mitos: Jika menyusui jangan sampai mengenai wajah bayi karena bisa menyebabkan daerah pipinya berwarna kemerahan dan pertanda kalau bayi alergi ASI.
Fakta: ASI satu-satunya makanan yang wajib diberikan hingga uisa 6 bulan, setelah itu baru boleh diberikan makanan pendamping ASI. ASI tidak menyebebkan alergi pada bayi, namun justru dapat mencegah alergi karena mengandung zat antibody.

Jika daerah pipi bayi berwarna kemerahan dan timbul gelembung-gelembung kecil berisi cairan jernih, itu artinya bayi terkena Dermatitis Atopi (eksim susu). Penyebabnya berasal dari makanan, faktor keturunan, keringat, dan debu.

(me)
 

 


Artikel Rekomendasi

Load more