Berkenalan dengan Bayi Baru

 




Menjadi ibu tentu saja membahagiakan dan penuh kesan. Tapi ada sebuah proses yang tak boleh dilewatkan: berkenalan dengan sang bayi.

Sebab, setiap bayi unik! Meskipun secara umum sebagian besar bayi akan menyusu 1 – 2 jam sekali, tetapi bisa jadi bayi Anda tak mau lepas dari puting Anda semalaman. Atau, sebaliknya, justru tertidur saat menyusu.
 
 
Selain mencari informasi faktual seputar bayi baru lahir (newborn), yang perlu Anda miliki adalah sikap terbuka, sikap menerima (accept) bayi apa adanya. Terimalah kebiasaan si kecil yang berbeda dari bayi sahabat, atau saudara Anda.

Semakin Anda menerima dan menghadapinya dengan kehadiran penuh (mindfulness), proses perkenalan ini akan mulus. Berikut beberapa fakta yang wajib Anda tahu sebagai ibu baru.
 
Bahasa pertama: tangis
Tangis bayi bagi ibu yang pertama kali punya anak tak jarang memicu ketegangan. Sekilas tak tampak adanya perbedaan tangis bayi akibat lapar, isi popok penuh, mengantuk atau sekadar butuh dipeluk.

Saran paling jitu: amati dengan cermat dan tenang berbagai “gaya” tangisnya.
 
Pada akhirnya Anda akan mengenali, tangis bayi akibat beberapa pemicu tadi berbeda-beda! Jika si kecil menangis keras di tengah malam setelah 3 jam tak menyusu, pastilah ia lapar dan butuh susu. Tapi cek juga popoknya, Bu! Seringkali bayi menangis karena lapar sekaligus popok yang penuh.
 
Apabila ia menangis setelah Anda ajak berbicara beberapa menit, atau memberinya stimulasi, besar kemungkinan bayi sudah lelah dan ingin ketenangan lalu tidur. Untuk meredakan tangis ini, Anda juga perlu memberinya susu.
 
Tingkatkan pula kesabaran ya, Bu, apabila salah satu “hobi”-nya adalah menangis dan cenderung “cerewet”. Tak perlu buru-buru mencapnya bayi cengeng atau rewel. Bisa jadi ini adalah gayanya untuk menunjukkan eksistensi diri.

Jika bayi Anda seperti ini, berbesar hatilah! Biasanya ia akan mudah melewati masa komunikasi praverbal dan cepat belajar bicara.
 
Suka dan tidak suka
Setiap bayi punya kesukaan dan ketidaksukaan seperti halnya orang dewasa. Ada bayi yang suka ketenangan karena cenderung sensitif secara inderawi dan emosi. Ada bayi yang lebih fleksibel dan suka ditegur siapa saja. Ada juga yang cenderung cuek dan cool.

Amati setiap hal kecil yang disuka maupun tak disukainya. Termasuk, posisi gendong favorit, lagu pengantar tidur yang paling menenangkan, juga ritual yang paling disuka (berjemur, mandi dan lainnya). Anda bisa mengungkap hal ini segera setelah menghabiskan waktu bersama bayi di 1 – 2 minggu pertamanya.

Kalau Anda belum dapat menemukan hal yang paling disukai dan yang tidak, coba tanyakan pada diri Anda sendiri. Atau, amati pasangan, biasanya sih tak jauh-jauh dari preferensi Anda berdua!
 
Pola tidur unik
Pada umumnya, bayi baru lahir beberapa kali bangun di tengah malam. Selain untuk ganti popok dan menyusu, ini adalah masa adaptasi bayi dengan dunia di luar rahim ibu. Tetapi tak perlu heran, apabila bayi Anda bablas tidur dari malam hingga pagi. Atau, sebaliknya, bayi justru mengajak Anda main jam 01.00 – 03.00 pagi.
 
Apabila bayi Anda termasuk yang “malas” bangun malam, Anda justru harus mengajaknya bangun dan mendorongnya menyusu. Selain itu, cek isi popoknya, lalu ganti ketika sudah penuh meskipun ia dalam keadaan tidur. Apabila bayi justru “semangat” dan dalam kondisi segar di tengah malam, susui hingga kenyang lalu tenangkanlah dengan lagu pengantar tidur, apabila lebih mudah ditimang, lakukanlah.
 
Orang tua masa kini juga dipermudah dengan kehadiran alat bantu pada boks tidur bayi (crib) yang membantu bayi mudah terlelap. Seperti, music box, lampu tidur menenangkan, alat yang memberi efek getar atau ayun pada tempat tidurnya. Manfaatkan berbagai fasilitas ini, gunakan dengan supervisi yang cermat.
 
Bisa karena biasa
Selain butuh pengertian dari sekeliling, bayi yang baru lahir juga butuh latihan dan pembiasaan dari Anda. Bayi belajar menyesuaikan diri melalui ritual harian: menyusu, ganti popok, mandi dan berjemur, bermain dan lain sebagainya. Lakukan secara konsisten setiap kegiatan di waktu yang sama setiap hari.
 
Manfaat pembiasaan, selain memberi rasa aman, juga mempermudah Anda menemukan waktu “bebas” yang bisa dimanfaatkan untuk mengisi energi dengan beristirahat atau melakukan relaksasi. Pada umumnya, bayi butuh waktu 2 – 4 minggu untuk menyesuaikan diri. Apabila konsisten, bayi akan “menemukan” ritmenya sendiri.   
 
Tips jitu: catatlah kegiatan harian bayi ke dalam sebuah jurnal. Cermati pola hariannya, dengan cara ini Anda dapat memprediksi dengan mudah, kapan si kecil benar-benar butuh kehadiran Anda tanpa bisa digantikan orang lain. Kapan pula Anda bisa “curi” waktu beristirahat atau menikmati momen untuk diri sendiri dalam rangka charge batere.
 
Kenali momen terbaik
Ibu baru perlu mengenali momen terbaik berinteraksi, memberi stimulasi dan memanfaatkan kesempatan untuk menjalin bonding dengan bayi. Kondisi optimum bayi yang ideal menyerap stimulasi adalah bangun-inaktif. Biasanya setelah mandi pagi, saat berjemur, atau selesai menyusu setelah bangun dari tidur adalah momen bayi alert, segar, tidak mengantuk sekaligus mudah menyerap hal-hal baru yang Anda perkenalkan.
 
Manfaatkan momen ini untuk berbicara, bercanda, bermain serta memberi rangsang untuk mencerdaskannya. Dengan begitu, jalinan hubungan Anda dengan bayi semakin erat, energi Anda pun hemat.

 


Artikel Rekomendasi

Load more