Ibu Hamil Sering Meludah

 


Normal kembali di akhir kehamilan. Di dalam tubuh, hormon progesteron berfungsi membuat semua organ tubuh yang memiliki otot polos menjadi rileks, termasuk rahim, lambung, dan usus. Ketika kadar hormon progesteron mengalami peningkatan di awal masa kehamilan, selain otot-otot rahim, otot polos lambung juga jadi ikut rileks.  Pengosongan isi lambung jadi lebih lama dari biasanya. Keadaan ini menyebabkan keluhan mual muntah. Pada umumnya,  setelah kehamilan memasuki trimester ke-3 atau  tidak lama setelah melahirkan, kadar hormon progesteron secara perlahan menurun dan normal kembali.  

Waspadai dehidrasi. Produksi air ludah yang meningkat pada umumnya terjadi pada trimester pertama kehamilan dan sering dialami pada ibu  hamil yang mengalami mual muntah yang cukup berat. Sering membuang ludah, berisiko mengalami kekurangan air atau dehidrasi. Ibu hamil yang sering membuang ludah harus mengganti asupan airnya yang terbuang. Kehilangan cairan yang tidak segera diganti,  selain berisiko memicu dehidrasi, juga dapat menyebabkan gerakan peristaltik usus menjadi lambat, sehingga proses pencernaan menjadi terganggu.

Infeksi mulut. Air ludah yang berlimpah di dalam mulut, meningkatkan terjadinya infeksi kuman penyakit, baik di sela-sela gigi maupun rongga mulut. Untuk menjaga kesehatan mulut, ibu hamil disarankan untuk lebih rajin menggosok gigi 2-3 kali sehari dan ditambah dengan menggunakan mouthwash beberapa kali sehari. (me)

Baca juga:
Tips untuk Ibu Hamil “Banjir” Ludah
Berteman Dengan Hormon Kehamilan

 


Artikel Rekomendasi

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

Migrain Saat Hamil Bukan Hal Sepele

Migrain selama hamil tidak boleh dianggap enteng. Penelitian Dr.Cheryl Bushnell dari Duke University, North Carolina, AS, menemukan ada kaitan erat antara migrain dengan penyakit vascular (pembuluh da... read more

Load more