Mengenal Jenis Kontraksi

 

  • Kontraksi “palsu” atau kontraksi Braxton Hicks sering terjadi di usia kehamilan 32 minggu, berlangsung selama 30 detik,  setiap 30 menit sekali. Nyeri seperti rasa kram haid.  Jika kontraksi tidak menjadi makin lama, tidak tambah kuat, dan intervalnya memendek,  maka persalinan tidak akan terjadi sekarang. Untuk meredakannya berendamlah di air hangat.  Kontraksi Braxton Hicks yang semakin sering dan kuat, dapat menjadi petunjuk persalinan sudah dekat.
  • Kontraksi  inkordinat adalahkontraksi yang tidak menyeluruh, hanya di bagian perut tertentu saja sehingga persalinan tidak mengalami kemajuan. Kontraksi jenis ini  dalam persalinan disebabkan oleh  ketuban pecah sebelum waktunya atau ada miom di rahim ibu. Deteksi kontraksi inkoordinat dapat diketahui dengan alat partogam.   
  • Kontraksi Tetanis, disebabkan plasenta atau ari-ari janin lepas sehingga kontraksi terlalu kuat dan sering, otot rahim tidak mendapat kesempatan relaksasi. Kondisi ini dapat mengancam ibu dan janin. Bisa terjadi  trauma jalan lahir ibu dan menimbulkan perdarahan, inversio uteri atau rahim terbalik, trauma janin hingga kematian janin dalam rahim. Tindakan menghentikan kehamilan melalui operasi Caesar harus segera dilakukan. Kelainan kontraksi Tetanis  bisa dideteksi dengan partogram, yaitu grafik yang dijadikan tolok ukur untuk melahirkan.
  • Kontraksi Inersia adalah kontraksi dalam proses persalinan yang lemah, pendek, atau tidak sesuai fase. Biasanya disebabkan kelainan fisik ibu, misal kurang gizi, anemia, hepatitis atau TBC, dan miom. Kontraksi inersia ada 2 macam, primer dan sekunder. Disebut primer bila sama sekali tak terjadi kontraksi sejak awal persalinan. Sedangkan sekunder adalah kontraksi yang awalnya bagus -kuat dan teratur- tapi setelah itu menghilang. Kontraksi ini dapat ditegakkan melalui evaluasi pembukaan mulut rahim dan ketuban.
  • Kontraksi Sungguhan.  Memasuki kehamilan 36 minggu, bayi mulai turun ke  tulang pinggul lebih dalam. Akibatnya, timbul desakan di kandung kemih, panggul dan vagina. Saat inilah muncul kontraksi sungguhan tanda persalinan. Berlangsung 40-60 detik, terjadi setiap 10-20 menit sekali atau 1 jam, kemudian  berangsur-angsur menjadi lebih sering. Jika kurang yakin ini kontraksi sungguhan, berendamlah di air hangat. Kontraksi sungguhan akan menguat di air hangat. Tanda dimulainya proses persalinan, kontraksi akan disertai dilatasi serviks atau pembukaan mulut rahim -keluarnya lendir bercampur darah berwarna kecoklatan, merah jambu atau merah, yang merupakan sumbatan lendir atau mukus di leher rahim- , dengan  atau tanpa terjadi ketuban pecah.  
Ciri-ciri kontraksi yang baik dalam  persalinan:
  • Di akhir kala I, kontraksi uterus meningkat, lebih sering dan teratur dengan amplitudo 60 mm Hg.
  • Pada kala II atau pengeluaran bayi, kontraksi menjadi lebih efektif, terkordinasi, dan simetris, kuat dan lebih lama (60-90 detik).
  • Pada waktu relaksasi atau masa istirahat, kekuatan otot-otot uterus berkurang menjadi <12 mm Hg. (me)
Baca juga:
Membedakan Kontraksi Asli atau Palsu
Atasi Kontraksi Awal Kehamilan
Makanan Perangsang Kontraksi Kelahiran


 


Artikel Rekomendasi

Manfaat Jalan Kaki Untuk Ibu Hamil

Jalan kaki merupakan salah satu pilihan olahraga yang bisa dilakukan oleh ibu hamil. Sebelum melakukannya, pastikan dulu Anda tahu manfaatnya dan risikonya bagi kehamilan Anda.... read more

Load more