T: Saya dan pasangan sedang merencanakan kehamilan. Banyak yang menyarankan, untuk melakukan pemeriksaan TORCH terlebih dulu. Sebenarnya, apa sih pemeriksaan TORCH itu?
J: TORCH merupakan akronim dari berbagai jenis penyakit akibat infeksi yang disebabkan virus, yakni
Toxoplasma yang disebabkan parasit
Toxoplasma gondii; Other infections (Syphilis, Varicella Zoster, Parvovirus, Listerosis & Coxsackins virus); Rubella oleh
virus Rubella; Cytomegalovirus (CMV) oleh
virus Cytomegalo; dan
Herpes Simplex Virus pada alat kelamin oleh
Virus Herpes Simpleks. Tujuan dari pemeriksaan melalui darah ini, untuk mengetahui seseorang pernah atau sedang terinfeksi beberapa jenis virus. Idealnya, memang dilakukan sebelum kehamilan, karena menurut
Dr. Winur Widijanti, SpOG, resiko pengobatannya cukup besar bila didapati Anda sudah terlanjur hamil dan ternyata terinfeksi, maka harus segera diobati. Pengobatannya pun bisa berlangsung sepanjang kehamilan, serta bisa berdampak pada janin.
T: Apa saja yang dapat menyebabkan Bunda hamil terjangkit TORCH?
J: Masing-masing virus ini mempunyai penyebab, penularan, dan akibat yang berbeda-beda. Bunda hamil kemungkinan terkena
Toxoplasma, akibat terdapat kontak dengan hewan, baik melalui kotorannya -sebagai media penyebaran virus
toxoplasma- seperti anjing dan kucing, maupun mengkonsumsi makanan mentah atau tanpa Anda ketahui telah tertempel hewan pembawa parasit
toxoplasma, seperti lalat, kecoa, dan serangga lainnya. Selanjutnya, Bunda hamil sebaiknya menjaga jarak dan tidak berbagi makanan yang sama dengan seorang yang sedang demam untuk terhindar dari
Rubella, sebab media penularannya melalui udara (pernafasan), air liur, darah, dan keringat. Juga pada
CMV (masih virus keluarga
Herpes) dan
Herpes, ditularkan melalui berbagai cairan tubuh, dan dapat menular melalui berhubungan seks maupun berciuman.
T: Apa saja kemungkinan-kemungkinan bahaya yang bisa terjadi, bila positif terinfeksi TORCH?
J: Bunda hamil yang terinfeksi TORCH dapat menyebabkan gangguan pada janin, mulai dari gangguan penglihatan, cacat janin, dan keguguran.
dr. Ichnandy A. Rahman, SpOG menambahkan TORCH juga berpotensi menimbulkan kelainan kongenital atau bawaan pada bayi, dan hal ini akan menimbulkan masalah pula saat ia dewasa, hingga keterbelakangan mental. Sedangkan bagi Bunda hamil sendiri, biasanya hanya ditandai dengan terkena flu, bahkan tidak menunjukkan gejala yang kelihatan (subklinis), dan berbanding terbalik alias sangat berdampak besar bagi janin.
T: Apakah virus TORCH bisa disembuhkan?
J: Tubuh Bunda hamil yang terkena virus, maka akan direspon oleh sistem kekebalan tubuhnya, dan akan membentuk imunoglobulin, sebagai proteksi terhadap benda asing yang masuk ke tubuhnya. Virus tersebut sebenarnya tidak benar-benar hilang, hanya ‘istirahat’ dan bisa kapan saja terbangun, atau dapat juga sembuh sendiri, akibat sistem pertahanan tubuh yang baik. Dukung pula dengan melakoni gaya hidup sehat, seperti menghindari konsumsi makanan mentah, hindari kontak dengan hewan pembawa parasit, dan mencuci bersih tangan serta bahan makanan Anda. Konsumsi obat hanya membantu dalam mempercepat proses penyembuhannya.
T: Apakah ibu yang terinfeksi TORCH masih bisa hamil dengan aman dan sehat?
J: Bisa, dengan memastikan tubuh Anda sedang tidak terinfeksi TORCH saat ini, dan hal ini sebaiknya dilakukan sebelum Anda hamil. Dugaan adanya virus yang mungkin memicu TORCH dibuktikan dengan titer pengukuran antibodi IgG, IgM, atau keduanya. Hasil yang ‘normal’ adalah IgM negatif (-) pada darah Bunda dan janin. Sedangkan bila didapatkan IgM (+), dianjurkan untuk menunda kehamilan, dan menjalani pengobatan hingga dinyatakan sembuh oleh dokter.
(FIN/ERN)