“Kok ASI saya sedikit sekali ya keluarnya?” Pertanyaan itu mungkin banyak keluar dari benak para bunda yang sedang menyusui. Benarkah berkurangnya ASI bisa menjadi masalah bagi bunda dan bayi?
Kekuatiran para bunda yang sedang menyusui salah satunya adalah apakah ASI yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan bayi? Terutama ketika bunda merasa ASI yang dihasilkan semakin sedikit.
Kenapa ya? Menurut para ahli, berkurangnya produksi ASI jarang sekali terjadi. Biasanya para bunda mengeluhkan berkurangnya produksi ASI ketika bunda merasa kehilangan rasa penuh pada payudaranya, atau ketika ASI yang keluar tidak lagi sederas dulu atau bahkan sedikit.
Tenang, bunda. Itu normal, kok. Rasa kosong pada payudara dan ASI yang tidak lagi 'luber', bisa saja disebabkan karena bayi sudah semakin sering dan banyak minum ASI, sehingga ASI tidak lagi menumpuk di payudara.
Selain itu, produksi ASI bisa juga berkurang jika bunda tidak cukup sering menyusui. Bisa jadi karena puting yang sakit atau luka, kecapean, atau tehnik menyusui yang kurang tepat. Selain itu, kondisi biologis atau fisik seorang perempuan, seperti adanya masalah hormonal atau operasi payudara, bisa menjadi penyebab produksi ASI berkurang.
Cukup ASI. Coba deh perhatikan, apakah ia terdengar menelan? Atau terkadang Anda melihat ada susu di sudut bibirnya.
Tak perlu khawatir bayi kekurangan ASI jika Anda melihat berat badannya terus bertambah. Apalagi ketika bayi masih selalu minta ASI setiap dua sampai tiga jam. Yang penting, bayi tampak sehat dan aktif.
Seberapa seringnya bayi buang air atau ganti popok/diapers, juga bisa menjadi tanda apakah kebutuhan bayi akan ASI sudah cukup. Jika dalam sehari si kecil harus ganti popok 7 sampai 8 kali sehari, atau lima sampai enam kali ganti diapers, itu pertanda bagus.
Atasi dengan. Namun jika ternyata produksi ASI bunda memang tidak mencukupi kebutuhan bayi, berarti Anda harus mencari penyebab dan jalan keluarnya. Coba lihat lagi, apakah manajemen menyusui Anda sudah benar?