Operasi
caesar atau
seksio sesarea adalah melahirkan dengan jalan membuka dinding perut dan dinding rahim. Operasi ini boleh dibilang bukan operasi kecil, naman kadang diperlukan sebagai alternatif melahirkan bagi si ibu dan bayinya.
Belakangan bekembang tren pada ibu-ibu yang minta melahirkan dengan
caesar. Padahal operasi
caesar harus dilakukan apabila ditemukan indikasi medis seperti:
Diluar kondisi itu, ada beberapa kondisi lain yang menjadi alasan diambilnya tindakan operasi caesar (walau banyak ahli juga mengatakan kondisi ini masih bisa dilahirkan secara normal), yakni:
Saat diopeasi
caesar, Anda akan dibius (dianastesi). Biasanya hanya akan dilakukan pembiusan lokal yng dilakukan melalui suntikan anastesi. Biasanya tepat di lokasi tertentu dari ruas tulang belakang. Setelah itu akan dibuat sayatan sekitar 20 cm dibawah perut, tepat diatas tulang kemaluan
Selanjutnya rahim akan dibuka dan bayi aka dikeluarkan melalui sayatan tersebut. Setelah plasenta dikeluarkan, dokter akan menjahit kembali sayatan tersebut. Semua proses ini berlangsung antara 20 hingga 30 menit.
Rasa nyeri biasanya akan timbul usai operasi. Dokter akan memberikan obat pengilang rasa nyeri sesuai dosis, sehingga Anda akan dapat istirahat. Obat tersebut adalah jenis obat yang tidak akan masuk ke kolostrum dan tidak berpengaruh pada ASI. Artinya, Anda bisa langsung menyusui bayi. Jika tidak ada masalah, 4-5 hari berikutnya Anda sudah diijinkan pulang ke rumah.
Adakah risiko dari operasi
caesar? Tentu ada. Risiko utama bagi ibu adalah pendarahan saat dan setelah persalinan serta infeksi di daerah bekas luka. Namun, sekarang ini operasi
caesar umumnya berjalan dengan lancar. Dokter akan memantau perkembangan Anda pada saat dan setelah operasi untuk mencegah adanya komplikasi lanjutan.