Kasus Omicron Meningkat, Bunda Jangan Ajak Anak Bepergian

 

Foto: envato


Hari Sabtu dan Minggu, mal ramai pengunjung. Anak-anak yang sudah mendapatkan vaksin covid-pun ikut meramaikan mal. Tentu karena ajakan orang tua mereka. 

 

Mutasi virus penyebab covid menjadi varian omicron disebut-sebut tidak sekuat varian delta. Para ahli virus juga mengatakan bahwa virus yang bermutasi kekuatannya akan menurun. Banyak berita menyatakan bahwa gejala omicron seperti flu biasa; pilek, demam, sakit kepala dan radang tenggorokan. 

 

Meski gejalanya seperti flu, bukan berarti omicron ini ‘jinak’. Omicron memiliki daya tular yang tinggi, dan Kementrian Kesehatan mencatat sudah ada 2 pasien terkonfirmasi omicron yang meninggal dunia pada Januari lalu. Periode inkubasi sampai 10 hari, paling tinggi di hari ke 3 sampai hari ke 6. 

 

Siapa yang perlu dirawat di Rumah Sakit

Tidak semua yang terkonfirmasi positif perlu dirawat di rumah sakit. Pemerintah dalam hal ini Kemenkes melalui kebijakan terbaru, HK.02.01/MENKES/18/2022 menyatakan bahwa semua rumah sakit akan menangani pasien gejala sedang hingga yang memerlukan perawatan intensif. Pasien yang bergejala ringan dialihkan ke solasi mandiri atau terpusat. “Harapannya beban tenaga kesehatan dan rumah sakit dapat berkurang hingga 70%,” kata dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid., Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kemenkes. 

 

Hingga Senin (7/02/22) pukul 17.00 WIB, keterisian tempat tidur rumah sakit nasional masih terjaga di angka 24,77 persen. Artinya pasien yang dirawat di rumah sakit masih sekitar 20.439 dari total 82.521 tempat perawatan intensif dan isolasi Covid-19 yang tersedia. 

 

Pemerintah menghimbau agar pasien tanpa gejala atau bergejala ringan untuk dirawat secara isolasi mandiri dan isolasi terpusat. 

 

Strategi alih fungsi rumah sakit bagi pasien sedang dan berat ini merupakan langkah tepat untuk mengurangi beban infrastruktur dan tenaga kesehatan.

 

 “Salah satu poin krusial dalam penanganan pandemi selain infrastruktur layanan kesehatan juga soal tenaga kesehatan. Perlu untuk mengjaga tenaga kesehatan agar minim terpapar Covid-19 sehingga pelayanan bisa maksimal. Dengang meningkatnya pasien tanpa gejala dan gejala ringan yang dirawat di rumah sakit, menambah peluang tenaga kesehatan kita terpapar dan kelelahan,” kata dr. Nadia. 

 

Pemerintah telah mengaktifkan layanan telemedisin, satgas ketersediaan obat dan mempersiapkan isolasi-isolasi terpusat yang sebelumnya berhasil mengendalikan gelombang Covid-19 di periode Juli - Agustur 2021 lalu.

 

Masih harus di rumah saja

Agar penyebarannya tidak meluas, bunda dan ayah tetap taati protokol kesehatan dan melengkapi vaksinasi. Ini bisa melindungi kelompok rentan seperti lansi dan anak-anak yang mudah terpapar omicron dan yang memiliki komorbid yang paling berisiko dirawat intensif saat terinfeksi virus covid-19. Bila anak terpapar covid, baca panduan lengkapnya agar bunda tidak salah melakukan penanganan.

 

Di rumah saja ataupun bepergian tetap saja tertular. Demikian pendapat banyak orang. Sebanyak 4.515 kasus omicron per 7/02/22 di Indonesia, 2.008 merupakan transmisi lokal. Kurang dari separuh dari kasus omicron di Indonesia adalah penularan yang terjadi di dalam negeri. Artinya sebanyak 1.819 adalah pelaku perjalanan ke luar negeri.

 

Bunda dan ayah, penularan dari luar negeri maupun dalam negeri sama banyaknya. Itu sebabnya langkah bijak untuk melindungi keluarga dari penyebaran covid-19 ini masih harus di rumah saja, atau menghindari keramaian. Meski sudah mendapatkan vaksinasi, anak-anak sebaiknya tidak diajak ke tempat-tempat ramai seperti resto yang harus membuka masker. Protokol kesehatan 5M: Mengenakan masker, Mencuci tangan dengan air mengalir dan sabun, Menjaga jarak, Menghindari kerumunan, dan Mengurangi bepergian. (IR 08/02/22)

Baca juga:
Vaksinasi Covid-19 Booster, Perlu?

Yang Harus Dilakukan Saat Anak Sakit di Masa Pandemi Covid-19


 


Artikel Rekomendasi

Load more