Kebiasaan di Toilet Picu Penularan Virus Covid-19

 



Studi baru mengungkapkan bahwa kebiasaan saat menyiram toilet dapat memperluas penyebaran virus Covid-19. Studi ini dilakukan oleh peneliti di Universitas Yangzhou di Cina, dan diterbitkan dalam jurnal ilmiah Physics of Fluids pada Selasa, 15 Juni 2020.

New York Times menyebutkan, kebiasaan di toilet yang dimaksud penelitian itu adalah tidak menutup mangkuk toilet saat menyiramnya. Menurut para ilmuwan, saat menekan tombol 'siram' di toilet yang kemudian diikuti mengalirnya air dari pipa mangkuk, dapat menimbulkan cipratan air (tetesan aerosol) ke udara. Tetesan aerosol ini dapat menjulang sampai setinggi tiga kaki atau 0,9 meter.

Dalam simulasi yang dilakukan, tetesan aerosol itu kemungkinan dapat bertahan cukup lama di udara, sehingga apabila ada orang yang masuk ke dalam toilet tersebut, ia dapat menghirupnya. Kemungkinan lainnya, tetesan aerosol itu pada akhirnya mendarat di permukaan kamar mandi. 

Studi tersebut menjelaskan dalam konteks toilet umum, namun penularan mungkin saja terjadi di toilet pribadi yang digunakan bersama atau dipakai oleh tamu atau orang yang terinfeksi.

Selama ini kita memperoleh informasi bahwa penularan utama Covid-19 adalah melalui droplet atau tetesan air ludah, tetapi dari penelitian baru ini ilmuwan membuktikan bahwa virus corona dapat ditularkan juga lewat kotoran (tinja) yang sarat virus. 

"Aerosol yang dihasilkan oleh toilet adalah sesuatu yang sudah kita ketahui untuk sementara waktu, tetapi banyak orang menganggap remeh," kata Joshua L. Santarpia, seorang pengajar patologi dan mikrobiologi di University of Nebraska Medical Center yang tidak terlibat dalam penelitian. "Studi ini menambahkan banyak bukti yang dibutuhkan semua orang agar lebih berhati-hati."

Dalam penelitian ini, ilmuwan menemukan partikel virus dalam tinja pasien Covid-19, dan terdapat jejak virus di wastafel dan mangkuk toilet di ruang isolasi rumah sakit tempat pasien dirawat. Meski penularan lewat tetesan aerosol di toilet ini mungkin tidak sebanyak melalui air ludah, peneliti berpendapat bahwa semua orang seharusnya menjadi lebih waspada. 

"Ini sangat memprihatinkan," kata Ji-Xiang Wang, yang mempelajari dinamika fluida di Universitas Yangzhou dan terlibat dalam studi ini. 

Menurut Wang, hampir mustahil untuk menghindari berbagi toilet, misalnya pada keluarga yang menggunakan kamar mandi bersama-sama. Terutama jika salah satu anggota keluarga ada yang menjadi ODP dan harus menjalani isolasi di rumah. Selain itu, di masa transisi ke era normal baru seperti sekarang ini, sejumlah restoran, mal, dan tempat-tempat publik juga sudah mulai dibuka, pengunjung pun kemungkinan akan menggunakan toilet umum. 

Untuk menghindari risiko penularan virus, disarankan agar menutup mangkuk toilet sebelum menekan tombol siram. Jika memungkinkan hindari menyentuh permukaan seperti gagang pintu, kran, dan jika itu terjadi segera mencuci tangan menggunakan sabun. Memakai masker dan jaga jarak sosial juga tetap harus diterapkan. 

ALI

 

 


Artikel Rekomendasi

Load more