Urusan uang tak hanya sensitif bagi suami dan istri, tapi juga rumit. Bagaimana menghindarkan terjadinya konflik berkepanjangan akibat urusan yang satu ini?
Masalah sensitif. Masalah uang merupakan masalah paling sensitif dan salah satu cikal bakal pertengkaran klasik. Menurut William Betcher, M.D, yang bersama Robie Macauley menulis buku The Seven Basic Quarrels of Marriage,. para terapis pun enggan menyinggung masalah ini dalam sesi konsultasi dengan para klien.
Bahkan di tahun 1913, Sigmund Freud , si dedengkot psikiater, pernah menuliskan bahwa pembicaraan mengenai uang sama tabunya dengan pembicaraan mengenai seks. Karenanya, tidak heran, jika sebagian istri enggan membicarakan masalah ini secara terbuka dengan suaminya.
Padahal, Betcher memperkirakan bahwa sebanyak seperempat hingga sepertiga masalah dalam kehidupan rumah tangga bersumber dari masalah keuangan.
Selesaikan bersama. Namun, tentu saja, tidak ada masalah yang tidak dapat diselesaikan. Bhkan juga masalah uang ini., Berikut beberapa cara yang dapat dicoba untuk mencegah masalah uang agar tidak berkembang menjadi konflik berkepanjangan antara suami dan istri.
- Mencoba saling terbuka. Cobalah untuk terbuka dalam membicarakan keuangan dengan pasangan. Bicarakan bersama apa yang menjadi kecemasan masing-masing sehubungan dengan uang. Cobalah untuk tidak membuat penilaian sepihak sebelumnya, dan dengarkanlah apa yang diutarakan pasangan dengan seksama.
- Menghargai privacy masing-masing. Walaupun pembicaraan mengenai uang sebaiknya dilakukan secara terbuka, namun cobalah untuk tetap menghargai kebutuhan pasangan akan privacy . Hargai keinginan pasangan untuk menyimpan sejumlah uang untuk kebutuhan pribadi dan hobi, misalnya. Berilah kesempatan pada suami Anda untuk sesekali membeli Compact Disc atau cerutu favoritnya setiap bulan, asalkan jumlahnya ditentukan bersama tentunya. Anda juga tentunya masih ingin meneruskan arisan di mall terheboh di kota Anda beserta teman-teman bukan? Jangan ragu-ragu menyampaikan keinginan ini pada suami Anda..
- Menentukan tujuan bersama. Yang tidak kalah penting dalam percakapan mengenai uang adalah apa prioritas utama yang akan dicapai dalam keluarga. Misalnya, jika keluarga memprioritaskan pendidikan anak, maka mulailah memperkirakan berapa jumlah uang yang dibutuhkan untuk biaya pendidikan sekian tahun ke depan, serta berapa uang yang harus mulai disisihkan sejak saat ini. Pemahaman ini memperjelas serta mempermudah pengaturan keuangan keluarga.
- Temukan arti uang bagi pasangan. Cobalah memahami pasangan dengan menemukan arti uang baginya. Uang dapat menjadi simbol kebutuhan dan harapan yang sering tak terungkap, namun potensial menimbulkan konflik. Psikiater Amerika, Ann Ruth Turkel, mengatakan bahwa untuk dapat memahami nilai uang bagi seseorang dapat dilihat dari latar belakang kehidupannya.
- Merasakan apa yang dirasakan pasangan. Terkadang perlu juga sekali waktu pasangan bertukar peran. Misalnya, jika Anda yang biasa belanja kebutuhan rumah tangga, sekali-sekali biarkan pasangan Anda yang berbelanja. Siapa tahu ia benar-benar tidak tahu harga sekotak popok bayi sekali pakai, atau harga sekaleng susu, misalnya. Dengan cara ini ia makin memahami bahwa harga-harga barang kebutuhan pokok semakin hari semakin tinggi, selain repotnya cari parkir di luar pasar swalayan atau hypermarket. .
- Adil dalam berbagi. Bila Anda dan pasangan sama-sama bekerja, buatlah pembagian pembayaran kebutuhan rumah tangga secara adil. Misalnya, Anda membayar uang sekolah anak, gaji pembantu serta membayar tagihan telepon. Sedangkan pasangan Anda membayar cicilan rumah, belanja bulanan dan rekening listrik.
- Menanyakan pada ahli. Sekarang banyak sekali ahli keuangan yang menyediakan jasa untuk membantu mengatur keuangan dalam keluarga. Seorang ahli tentu akan melihat masalah keuangan di dalam keluarga dengan cara yang lebih objektif. Jika merasa perlu, mengapa tidak menggunakan jasa mereka jika masalah keuangan dalam keluarga serasa semakin rumit? Tentu saja Anda harus mengusahakan untuk mencari seorang ahli keuangan keluarga yang baik dan dapat dipercaya.