8 Alasan Mengapa Kita Perlu Membuat Resolusi

 

Foto: shutterstock


Resolusi diperlukan oleh otak kita, dan hanya itu satu-satunya jalan agar segala sesuatu terlaksana.

Tahun baru adalah waktu untuk merayakan. Merayakan berakhirnya sebuah tahun yang telah berlalu, dan menyambut tahun baru.
Bagi banyak orang, pergantian tahun selalu disertai harapan  agar segala sesuatu yang baik akan terjadi di tahun yang baru. Tak sedikit juga orang yang membuat resolusi: Janji pada diri sendiri untuk mulai melakukan sesuatu yang baik.

Resolusi adalah bagian dari tujuan hidup lainnya. Kita pasti punya tujuan, bedanya dengan resolusi adalah, kita menyatakan janji kita di awal tahun. Mengapa kita perlu berjanji? Mengapa kita harus berorientasi pada pencapaiannya? Mengapa kita selalu bertanya, apa yang akan kulakukan selanjutnya? Mengapa kita perlu membebani pikiran kita sendiri? Mengapa kita ingin hidup di masa depan ketimbang berdiam diri di masa lalu?

Sayangnya, begitu tahun baru berjalan, resolusi itu tinggal kenangan. Sesuatu yang telah kita rumuskan sebagai tujuan yang akan diwujudkan di tahun mendatang, terlupakan. Atau, putus asa karena sulit mencapainya. Akhir tahun bikin janji lagi, kemudian – berulang – tidak dijalani. Akhirnya tidak ada hasilnya.

Apa pentingnya resolusi? Theo Tsaousides, Ph.D, seorang Neuropsychologist dan penulis buku Brainblocks; Overcoming the Hidden Barriers to Success menyatakan, ada 8 alasan mengapa membuat resolusi itu penting.

Resolusi bisa menyelesaikan
Mulai dari hal yang sangat sederhana, misalnya menjadi orang tua yang lebih sabar, sampai ingin mengunjungi Great Wall di China. Kita akan menjalani hidup kita menuju tujuan itu. 
 
Resolusi adalah bahasa otak
Salah satu fungsi otak yang paling penting dan dalam sejarah evolusi kita, adalah fungsi eksekutif, atau pengambilan keputusan. Yaitu bagian dari kemampuan kognitif yang memungkinkan kita untuk menyusun dan mencapai sebuah tujuan.  Fungsi otak ini adalah yang membedakan kita dari mahkluk hidup lainnya. Kebanyakan mahkluk lain bergerak berdasarkan instink, tetapi kita bergerak berdasarkan perencanaan. 

Tujuan berarti kejelasan
Tujuan memberikan kita visi dan arah. Tujuan ini memungkinkan kita untuk merencanakan sebuah jalan menuju ke suatu masa. Tanpa tujuan, kita membuang waktu, uang, dan tenaga, menjalani hidup dengan kebingungan, dan tidak siap ketika ada peluang muncul di depan mata.  

Tujuan memberi kita makna
Tujuan memberi makna bagi hidup kita melalui pencapaian. Tujuan adalah alasan mengapa kita ingin mencapainya. Kalau kita punya tujuan yang baik, berarti kita punya tujuan untuk meningkatkan kualitas hidup kita.

Resolusi membuat kita merasa nyaman
Ini sungguh terjadi. Saat ini para ahli neuroscience  mempelajari sirkuit emosional otak. Mereka menemukan bahwa salah satu reaksi emosional kita yang paling dasar adalah kebahagiaan yang dicapai melalui pengejaran. Mengejar tujuan mengaktifkan pusat kesenangan di otak, terlepas apakah berhasil atau tidak. Tampaknya kita akan lebih banyak memperoleh kesenangan dari mengejar impian daripada mencapainya.

Tujuan berarti peningkatan 
Di setiap aspek kehidupan manusia, kita mencapai kemajuan melalui tujuan yang dirumuskan. Tujuan adalah yang menggerakkan kita melakukuan sesuatu. Kemajuan di berbagai bidang akan terjadi ketika kita menyusun, menjalani dan mencapainya. Kala tidak ada tujuan, kita akan bingung dan menunda pencapaian. 
 
Alternatifnya adalah standar
Tanpa resolusi, pikirkan standar Anda: Apa yang akan kita lakukan bila kita tidak berusaha menyelesaikan sesuatu? Apakah sesuatu yang positif yang menyenangkan, ataukah sesuatu yang kemudian kita sesali?

Resolusi membuat kita tetap terhubung
Tujuan atau resolusi yang kita buat, bisa membuat kita tetap terhubung. Sasaran bersama adalah fondasi tempat kita membangun komunitas. Apakah itu keluarga atau perusahaan. Keberhasilan sebuah kelompok sangat tergantung pada seberapa besar anggotanya percaya pada tujuan bersama.

Jadi, apa resolusi Anda tahun ini? Menjadi orang tua yang lebih sabar? Menjadi ayah yang lebih perhatian pada keluarga? Jangan ragu mencapainya!

 Imma Rachmani
 


 

 

 


Artikel Rekomendasi

Load more