Masing-masing pembicara menyampaikan bagaimana Youtube membawa kemudahan untuk mereka dan juga masyarakat yang ingin belajar dengan sangat mudah. “Saya memiliki kemampuan matematika yang ingin saya bagikan pada semua orang,” jelas Pak Agus dan ini yang mendorong dirinya untuk mengunggah beragam video serta mengajak penontonnya untuk membahas soal matematika melalui komentar yang dapat ditinggalkan di setiap video miliknya. Memang disadari bahwa pendidikan di Indonesia tidak merata, menurut Wilita sendiri ada tiga permasalahannya yaitu akses, kualitas dan daya saing kerja sehingga dengan mendirikan channel pembelajaran tentu hal ini dapat membantu mereka.

Oleh sebab itu, selama dua tahun terakhir ini Google melakukan kerja sama dengan dengan lebih dari 100 institusi pendidikan di seluruh Indonesia melalui program Google Apps for Education. Dengan cara ini banyak staf pengajar dan murid-murid yang terbantu saat belajar. Hal ini juga dilakukan untuk melakukan perubahan pendekatan tradisional ke cara mengajar yang lebih modern dan efisien.

Kendala tentu ada, sebut saja kekhawatiran orangtua akan keamanan berselancar di internet dan juga masih kurangnya pengetahuan tenaga pendidik tentang tekhnologi. “Untuk guru-guru yang ingin belajar penggunaan tekhnologi kami di Google Educator Group memberikan workshop gratis untuk mereka yang ingin belajar mengenai tekhnologi bersama kami. Dan pengajar di sini juga adalah orang yang berprofesi sebagai guru sehingga guru-guru yang ingin belajar dapat lebih enjoy berdiskusi dan bertanya,” jelas Steven Sutantro.

Jadi, sudah siap belajar hari ini? (ERN/ERN)