Infertilitas Sekunder, Sulit Punya Anak Lagi
Ibu yang sudah pernah memilikIbu yang pernah memiliki anak juga berisiko mengalami infertilitas sekunder. ... read more
Seperti dilaporkan CNN Indonesia pada 22 Desember 2015, dokter spesialis Obstetri dan Ginekologi Budi Wikeko menyebutkan, dari jumlah 40 juta pasangan di usia subur, 10-15 persen di antaranya mengalami infertilitas atau gangguan kesuburan yang menyebabkan sulit untuk mendapatkan anak.
Banyak dari pasangan yang memiliki masalah kesuburan tidak menemukan adanya gejala. Sehingga mereka mungkin tidak menaruh curiga infertilitas itu terjadi, sampai akhirnya mereka mencoba untuk hamil dan ternyata dua garis merah di atas tespek tak kunjung didapatkan. Perlu diketahui, menurut ahli, idealnya kehamilan akan terjadi di tahun pertama pasangan mencoba memiliki anak, sejauh mereka tidak ada masalah kesuburan yang berat.
"Secara umum, sekitar 50 persen orang akan hamil dalam masa 6 bulan, dan sekitar 70 hingga 80 persen akan hamil dalam jangka waktu 1 tahun," kata Amelia McLennan, MD, ahli kandungan di UC Davis Medical Center seperti dikutip dari WebMD.
Meski masalah kesuburan kerap tidak bergejala, situs mayoclinic.org menjelaskan ada sejumlah tanda fisik yang bisa jadi terkait dengan infertilitas pada pria. Di antaranya:
- Masalah pada fungsi seksual. Ini meliputi sulit ejakulasi atau volume cairan yang terlalu sedikit saat ejakulasi, berkurangnya hasrat seksual, dan tidak dapat mempertahankan ereksi (disfungsi ereksi).
- Terdapat bengkak atau benjolan di area testis yang biasanya disertai rasa nyeri.
- Berkurangnya rambut pada wajah atau tubuh karena masalah hormon.
- Mengalami infeksi saluran pernapasan berulang.
- Menurunnya kemampuan indera penciuman.
- Jumlah sperma lebih rendah dari volume normal (sekitar 2 mili liter).
Jika Bunda dan suami sudah berusaha hamil selama lebih dari setahun dan suami mengalami sejumlah tanda di atas, sebaiknya segera berkonsultasi atau periksa ke dokter.
Alika Rukhan