Balita Main Fidget Spinner, Apa Manfaatnya?
Fidget spinner sudah dimainkan oleh orang dewasa sejak lima tahun silam. Adakah manfaatnya untuk balita?... read more
Membaca buku, untuk anak-anak usia dini, sudah kita ketahui manfaatnya dalam memperkaya kosa kata, meningkatkan konsentrasi, imajinasi, dan kreativitas. Bahkan beberapa penelitian menunjukkan bahwa anak-anak yang dibacakan buku sejak kecil menunjukkan nilai yang lebih baik dalam mata pelajaran bahasa saat sekolah nanti.
Nah, kadang saking banyaknya pilihan buku, Anda jadi bingung akan membeli yang mana. Ada baiknya, Anda membeli buku bergambar untuk si kecil. Penelitian yang dilakukan University of Waterloo di Canada, yang diterbitkan dalam jurnal First Language menunjukkan bahwa buku tanpa kata-kata (bergambar saja) menawarkan lebih banyak manfaat dalam perkembangan bahasa daripada buku-buku yang mencantumkan kata-kata.
Bagaimana bisa demikian?
Cara Membacakan yang Berbeda
Penelitian ini melibatkan 25 ibu yang diberikan jenis buku bergambar tanpa kata-kata dan jenis buku berkosa kata (vocabulary) yang mencantumkan kata-kata di dalamnya. Hasilnya, para ibu berkomunikasi dalam cara yang sangat berbeda dengan anak-anaknya saat membacakan kedua jenis buku tersebut.
Peneliti menemukan bahwa orang tua jauh terlibat dalam pembicaraan yang kompleks ketika membaca buku yang hanya bergambar tanpa kata-kata untuk anak mereka. Misal, saat halaman di buku tersebut menunjukkan sebuah apel. Orang tua cenderung mendeskripsikan atau mengatakan banyak hal tentang objek di dalam buku tersebut ketimbang hanya melabelinya. Misal, “Apel bentuknya bulat. Warnanya merah, tapi ada juga yang hijau. Rasanya manis. Belinya di supermarket. Adik juga suka minum jus apel dan pai apel.”
Sementara, hal yang sama tidak terjadi dengan buku berkosa kata. Saat membacakannya pada anak, orang tua umumnya cenderung hanya menunjuk gambar di buku sambil membacakan label atau kata-kata yang tertera di halaman tersebut, seperti, “ini apel.” Mereka dengan cepat melalui satu halaman dan membaliknya ke halaman baru untuk membaca kata-kata yang tertulis dengan singkat.
Perkembangan Bahasa yang Berbeda
Dengan terlibat pada pembicaraan yang lebih kompleks saat membaca buku tanpa kata-kata, orang tua memberi kesempatan pada anak untuk menangkap lebih banyak kosa kata dan mempelajari ekspresi orang tua yang menyertainya. Hal ini tentu tidak didapatkan dari buku berkosa kata.
Trik
1. Mengingatkan dengan kejadian yang baru terjadi:
Bila halaman buku menunjukkan gambar rusa, Anda bisa mengaitkannya dengan cerita pengalaman yang baru saja ia alami. Misal, keluarga Anda baru saja berkunjung ke Taman Safari. Di sana ia melihat banyak sekali rusa, bahkan kakaknya juga membuka jendela mobil untuk memberi makan rusa dengan wortel.
2. Mengaitkan dengan kehidupan sehari-hari:
Saat ada gambar sendok di dalam halaman buku, Anda bisa mengaitkannya dengan kehidupan sehari-hari. Katakan apa warna sendok yang dimilikinya, apa yang bisa ia lakukan dengan sendok. Ceritakan juga tentang aktivitas makan bersama dan menu-menu yang mungkin disajikan di meja. Ini akan membuat si kecil tidak sabar untuk membaca buku bersama dengan Anda lagi dan lagi.
3. Libatkan berimajinasi:
Ini teknik yang bisa Anda lakukan untuk membaca buku cerita bergambar. Misal, saat ada gambar kucing dan ikan. Katakan padanya, “Wah kucing ini melihat ikan. Kira-kira apa yang akan dilakukannya?” Bila si kecil belum punya kemampuan menjawab, jangan berpikir bahwa teknik ini tidak bisa dilakukan. Justru, Anda yang bertugas untuk menjawabnya. Anda bisa mengatakan, “Apa dia akan makan ikannya ya? Waaah, benar!” Saat kemampuan bicaranya bertambah, ia akan bersemangat untuk berimajinasi dan menjawab pertanyaan Anda.
Baca juga:
Buku Pertamanya
7 Manfaat Buku Audio Bagi Bayi dan Balita
Memupuk Keinginan Membaca Balita
Stimulasi Kemampuan Bahasa Balita 3-4 tahun
7 Kondisi Anda Wajib Waspada Anak Mengalami Disleksia
(LELA LATIFA)
FOTO: SHUTTERSTOCK
Fidget spinner sudah dimainkan oleh orang dewasa sejak lima tahun silam. Adakah manfaatnya untuk balita?... read more
Balita sering pulang dengan menangis, mengaku dinakali temannya. Apa yang harus Anda perbuat?... read more
Secara alami, balita senang berlari dan melompat-lompat.... read more