5 Manfaat Preschool untuk Anak
Beberapa orang tua barangkali masih memiliki keraguan untuk mendaftarkan si kecil ke preschool... read more
Bunda pasti semakin ragu memasukkan anak ke kelompok bermain beberapa bulan ke depan ini. Akankah anak terhindar dari penyebaran virus? Tidak masalah bila Anda masih ingin menunda. Kapan pun bunda dan anak siap, beberapa hal ini penting:
Pahami karakteristik anak usia prasekolah
- Usia ini merupakan masa anak kagum pada dunia sekitarnya. Pertanyaannya tidak lagi ‘apa ini’ ‘apa itu’, tapi sudah lebih mendalam. Ia juga mencari jawaban untuk pertanyaan ‘itu siapa?’ dan ‘kenapa?’
- Dalam rangka memahami dunia, anak-anak juga kerap mengalami gagal fokus, sehingga dia menanyakan kembali apa yang sudah Anda jelaskan lima menit lalu.
- Kemandirian sangat penting untuk anak-anak yang ingin melakukan untuk diri mereka sendiri, tetapi dia juga butuh didukung untuk membangun rasa percaya dirinya. Jangan terlalu banyak ditolong bila dia tidak butuh bantuan.
- Saatnya mulai belajar berteman di kelompok bermain, tetapi dia masih butuh bantuan untuk mengekspresikan perasaannya secara tepat, mengelola perilaku, terutama pada situasi yang menantang.
Bantu anak berperilaku baik di rumah:
- Buatkan pengingat. Anak usia prasekolah mudah lupa dan mudah teralih perhatiannya. Anda harus mengingatkannya berkali-kali, misalnya ketika sudah waktunya pulang dari taman bermain, “Alin, sebentar lagi kita pulang.’ Ingatkan lagi bila mendekati waktu pulang, “Setelah dua kali putaran, kita pulang.”
- Ungkapkan perasaan, gunakan ‘I message’. “Bunda sedih deh, rumah ini berantakan banget. Mainan tersebar di mana-mana.” Ini membuat anak tergerak untuk melakukan sesuatu supaya Anda tidak sedih.
- Ubah lingkungannya. Terkadang anak berperilaku buruk karena waktu bermainnya terganggu oleh adik bayi yang merangkak ke arahnya. Berikan tempat khusus supaya dia bebas bereksplorasi.
Pentingnya anak masuk prasekolah:
Anak berada di kelompok bermain tidak dalam waktu lama. Sehari selama 2 jam, seminggu 2 kali. Di jam-jam itu anak akan belajar aturan sosial seperti berbagi dan bergiliran, mengikuti aturan orang lain dan bergaul dengan anak lain. Beberapa anak butuh waktu untuk membiasakan diri.
Beberapa perilaku anak ini bisa terjadi di kelompok bermain:
Cemas. Ini wajar terjadi terutama ketika anak masuk dalam lingkungan baru. Yakinkan anak bahwa kelompok bermainnya akan sangat menyenangkan bila dia sudah terbiasa.
Bullying. Meski balita, anak-anak kerap tidak memahami bahwa perilakunya membuat temannya takut dan kehilangan rasa percaya diri. Anak perlu dibekali dengan perilaku asertif agar tidak menjadi korban bully, dan tidak menjadi pelaku bully dengan mengajarkannya empati dan menyayangi teman.
Kebiasaan, seperti menggigit kuku, memilin-milin rambut yang biasa dilakukan di rumah, dibawa juga keluar rumah. Tak perlu khawatir kalau anak memiliki kebiasaan memalukan karena sejalan dengan bertambahnya usia, kebiasaan itu bisa hilang.
Berbohong. Ini bagian dari proses perkembangan yang kerap muncul di usia 3 tahun. Penting mengajarkan anak kejujuran dan memintanya menceritakan yang sebenarnya ketimbang menghukumnya. Kenali tanda anak berbohong, tanggapi dengan bijak.
Malu, itu biasa. Ada anak yang slow warm up, ada yang cepat. Biarkan saja, karena dalam beberapa minggu rasa malunya akan hilang.
Tantrum. Kalau anak masih mengalami ini, ingat bahwa dia masih dalam proses perkembangan dan belajar mengelola emosi. Bila Anda memahami perasaan anak Anda, tahu apa yang dapat memicu kemarahannya, Anda dapat mencegahnya. Respon dengan tepat ketika anak tantrum. (IR 16/02/22)
Beberapa orang tua barangkali masih memiliki keraguan untuk mendaftarkan si kecil ke preschool... read more
Kemandirian salah satunya. ... read more
Apakah si kecil sudah siap untuk ke Playgroup? Rumus berikut akan membantu Bunda mencari tahu jawabannya... read more