Tiap anak memiliki benda kesayangan masing-masing. Apa saja rahasia di balik pilihan benda kesayangan anak menurut psikolog anak dan keluarga, Anna Surti Ariani, SPsi?
1. Adelia (5)
Boneka favorit: Boneka macan: Sebenarnya aku ingin punya binatang peliharaan, tapi kata Papa dan Mama, aku belum bisa mengurusnya. Maka aku cuma boleh memelihara boneka macam ini. Boneka ini bisa aku mainkan seperti hidup, kok. Dia bisa makan, buntutnya bergerak-gerak, juga nurut sama aku. Kalau aku suruh "duduk" dia duduk. Aku paling suka menyisir bulunya dan bobok sama dia. Kami kayak teman. Aku mamanya, dia anaknya. Dia senang kalau aku pulang sekolah dan langsung main sama dia. Aku tahu dia bukan binatang betulan, tapi kan, terserah aku!
Kata psikolog: Anak yang menggemari boneka macan sudah memiliki imajinasi yang bagus karena menurutnya "macannya" itu bisa melakukan banyak hal seperti hewan sungguhan. Anak dengan daya imajinasi tinggi seperti ini, dapat dikatakan memiliki level kreativitas yang baik. Kalau dia juga bisa mengetahui kalau "macan" itu bukan sungguhan, berarti ia sudah memiliki kematangan kognitif sesuai umurnya, karena bisa membedakan antara fakta dengan imajinasi.
Di sisi lain, dia sebenarnya punya sensitivitas terhadap tuntutan orang tuanya. Dia bisa menerima kalau tidak dibolehkan memelihara anjing. Namun negatifnya, secara tidak langsung hal itu menunjukkan level percaya dirinya tidak begitu mantap. Sebenarnya alasan anak ingin memelihara binatang peliharaan kaerna ia mau berbagi kasih sayang. Dan itu bisa dilakukan melalui teman atau adik
Tips untuk orang tua: ijinkan anak memelihara hewan yang mudah dirawat atau ijinkan dia bermain di tempat nenek atau tetangga yang memelihara binatang untuk ikut merasakan "merawat" binatang.
2. Adi (3,5)
Benda kesayangan: mobil-mobilan. Aku suka sekali mainan mobil-mobilan apalagi kalau mendengar suara mesinnya, brem brem brem! Aku juga senang mengutak-atik mobil-mobilanku seperti ayah membetulkan mobil kami di rumah. Aku senang memerhatikan bagaimana roda mobil berputar cepat dan mesinnya bekerja. Karena aku belun boleh membantu ayah memperbaiki mobil kami, ayah membelikan aku mobil-mobilan. Mobilku bisa jalan kemana saja. Bisa ngebut juga! Sayangnya, aku tidak boleh membawanya ke sekolah, karena kata ibu guru, nanti ada teman yang sedih karena tidak punya mobil-mobilan kayak aku. Tapi aku senang bisa memainkannya setiap pulang sekolah. Dibawa ke tempat tidur juga boleh, kata ayah.
Kata psikolog: Perkembangan anak akan melalui proses gender identification. Yang ditunjukkan anak, dia berusaha mengidentifikasikan dirinya dengan ayahnya. Itu bagus karena anak laki-laki melihat ayah sebagai panutan sesuai dengan peran gender-nya dan sesuai norma di sini. Perkembangan lain yang baik, anak bisa mengikuti aturan sekolah. Anak juga memunculkan empati dengan memahami kalau temannya bisa sedih karena tidak memiliki mainan seperti dirinya.
Tips untuk orang tua: Biarkan anak ikut "memperbaiki" mobil, beri dia tugas sesuai kemampuannya. Misalnya, membersihkan bagian dalam mobil. Akan lebih baik jika dia berpikir dirinya mampu melakukan pekerjaan orang dewasa. Untuk hal yang belum dapat dia lakukan, beri pengertian kalau sudah besar, dia pasti bisa. Hal lain, jangan biasakan anak membawa mainan ke tempat tidur. Bila mainan itu pernah dimainkan di luar rumah, pasti kotor. Sebaiknya disimpan di kotak mainan.
3. Benny (4)
Dinsaurus adalah binatang kesukaanku. Aku mainkan setiap hari. BIasanya kusimpan di kantong celana. Dari dulu aku suka binatang besar dan kuat. Aku suka melihat mereka makan lahap. Dinosaurus ada yang makan rumput, daun dan batang pohon. Kalau aku makan banyak, kata Bunda, aku juga akan punya badan yang besar dan kuat seperti mereka. Sekarang saja aku sudah punya otot yang besar. Aku sayang sekali dinosaurusku. Aku merasa badanku kuat seperti mereka.
Kata psikolog: Wawasan anak sangat baik. Level kemampuan kognitifnya pun sesuai usianya. Minatnya untuk mengetahui apa makanan dinosaurus sangat bagus. Wajar anak usia 4 tahun berpikiran kalau ia makan banyak maka tubuhnya akan menjadi besar.
Tips untuk orang tua: rangsang terus minatnya pada pengetahuan alam dengan memberitahunya banyak hal tentang binatang. Misalnya, hewan yang makan hewan yang makan tumbuhan disebut herbivora. Yang suka makan binatang lain, karnivora. Dari sini, minat anak akan pengetahuan alam semakin berkembang.
Yang perlu diperhatikan, beri anak pengertian agar ia tidak terlalu mengasosiasikan tubuhnya bisa sebesar tubuh binantang idolanya. Sebesar-besarnya tubuh manusia, tidak mungkin sebesar dinosaurus. Anak dapat memahaminya dengan cara diajak ke kebun binatang atau melihat gambar perbandingan tubuh manusia dengan hewan.