Dr. Lenny Maietta dan Dr. Frank Hatch dari AS, mengenalkan metode Kinesthetic Infant Handling. Yaitu metode merawat bayi dengan membiarkannya bergerak bebas semampu dan semaunya dibantu orangtua.
Metode
Kinestetik Infant Handling dilatarbelakangi pengamatan bahwa bayi hanya bisa bergerak pasif karena semuanya diatur orang dewasa. Padahal sebenarnya, bayi sudah melatih tubuh mereka sejak di dalam rahim untuk persiapan saat lahir. Sayangnya, setelah lahir, mereka malah "dipaksa" tidak melakukan apa-apa, misalnya dengan selalu digendong, ketika dibaringkan tidak diberi kesempatan melakukan apa pun.
Maietta dan Hatch kemudian mengembangkan cara-cara membedong, menggendong dan membaringkan bayi di atas tempat tidur yang tidak membuatnya pasif. Bayi diberi kesempatan bergerak bersama orangtua.
Setingkat Lebih Rendah. Sebagian besar gerakan bayi dilakukan dalam posisi berbaring. Akibatnya, pada saat ia digendong atau dipapah, ia akan mengalami keterbatasan gerak. Sesekali perlu juga Anda yang memosisikan diri setingkat dengan bayi dan bergerak bersamanya. Caranya:
- Berbaringlah bersama bayi di karpet. Dengan begitu, Anda tahu rasanya “menjadi bayi’.
- Lakukan gerakan seperti memiringkan tubuh bayi, meletakkan tubuh bayi di atas tubuh Anda, lakukan berbagai gerakan bersama-sama.
Belajar Berbalik. Ketika membedong bayi, biasakan membalik tubuhnya dari posisi telentang ke tengkurap, lalu kembali ke posisi telentang. Gerakan ini sebenarnya dapat dilakukan sendiri oleh bayi, namun dengan latihan, dia akan lebih cepat menguasainya.
Bangun Sendiri. Bagi bayi, gerakan Anda, ketika mengangkat dan menggendongnya, tidak alami dan tidak memberinya kesempatan bergerak aktif. Agar bayi lebih banyak bergerak secara aktif, lakukan:
- Dari posisi telentang, ia dibantu berbalik ke posisi telungkup sehingga tubuhnya bertumpu pada perut.
- Dari belakang tubuhnya, bagian dada digenggam melalui pangkal lengannya. Pelan-pelan, bantu bayi berdiri sendiri. Bila sudah dalam posisi seperti ini, bayi dapat diangkat lalu digendong seperti biasa.
Menyusui dengan aktif. Ketika minum ASI, apakah bayi hanya mengaktifkan mulutnya saja? Jawabannya, tidak. Dalam proses minum ASI (atau minum dari botol), bayi melibatkan organ-organ tubuh lainnya. Bagi bayi, akan sangat membantu jika dirinya diperbolehkan memegang dada ibu atau botol minumannya. Gerakan itu memungkinkan tangan dan jemarinya bergerak aktif. Agar ia minum lebih tenang, akan lebih baik jika kakinya tidak dibiarkan menggantung tetapi ditahan dengan tangan ibu. Orangtua yang memahami kebutuhan bayi itu, akan membuat bayinya menjadi lebih tenang dan terhindar dari masalah pencernaan.
Putar pinggul. Kebiasaan orang dewasa berbeda dengan kebiasaan anak kecil. Dalam mengubah posisinya, anak-anak memerlukan gerakan membalikkan badan terlebih dahulu sebelum melakukan satu gerakan. Baik itu gerakan dari duduk ke berdiri, atau dari posisi telentang ke merangkak. Mereka membentuk gerakan spiral dari satu posisi ke posisi yang lain. Orangtua perlu mencoba gerakan itu bersama bayinya, karena gerakan spiral baik untuk mencegah perut kembung dan keluhan sakit perut lainnya.
Metode ini terbukti efektif karena bayi-bayi itu tumbuh lebih lincah dan penuh percaya diri, terutama mereka yang menyandang cacat bawaan. Orangtua dapat menerapkan metode ini tanpa perlu mengikuti kursus tertentu. Gerakan dapat dilatih bersama-sama, sampai bayi bisa berpartisipasi secara aktif.