Setelah mempunyai anak pertama, ingin hamil lagi? Sebaiknya Anda perlu bersiap diri karena belum tentu sang adik ini segera hadir.
Beberapa gangguan pada organ reproduksi wanita yang dapat menghambat atau menyulitkan terjadinya proses kehamilan, antara lain:
- Gangguan ovulasi (pelepasan sel-sel telur matang), dapat disebabkan oleh polisistik pada ovarium atau sindroma polisitik ovarium. Ini adalah penyakit yang berupa gangguan produksi hormon endokrin dan menyebabkan haid tidak teratur, bahkan sampai berhenti sama sekali. Bila haid terganggu, artinya proses pelepasan sel-sel telur yang matang dan siap untuk dibuahi oleh sel sperma juga mengalami gangguan sehingga proses pembuahan sulit berlangsung.
- Kerusakan rahim atau saluran indung telur (tuba Falopii), yang sering dialami oleh mereka yang menderita endometriosis. Endometriosis itu sendiri adalah kelainan berupa pertumbuhan sel-sel dinding rahim yang terjadi di dalam rahim atau di luar rahim seperti pada indung telur, saluran telur, bahkan di dalam usus atau kandung kemih. Kelainan ini antara lain juga menyebabkan gangguan pada siklus haid dan produksi sel-sel telur
- Kesulitan pembuahan atau penempelan janin, disebabkan oleh pertumbuhan fibroid atau polip pada rahim. Fibroid dan polip adalah pertumbuhan sel-sel tidak normal di dalam rahim (tumor) yang dapat berakibat menghambat kemungkinan terjadinya proses pembuahan maupun penempelan hasil peleburan sel telur dan sel sperma (zigot) ke dalam dinding rahim.
- Kerusakan tuba Falopii atau pengerutan rahim, disebabkan oleh riwayat kehamilan sebelumnya. Misalnya, kehamilan di luar rahim (ektopik) atau operasi Caesar. Berbagai “kerusakan” pada organ reproduksi akibat kehamilan sebelumnya ini dapat menghambat atau menyulitkan terjadinya kehamilan berikutnya.