Bolehkah bersuara (menjerit, meracau, berteriak) untuk melampiaskan emosi dalam persalinan?
Mengeluarkan suara dalam persalinan boleh dan bisa diterima, tetapi bukan suara-suara yang tidak terkontrol, seperti berteriak, menjerit, meracau, atau memaki-maki. Sebab suara semacam itu selain mengganggu ibu-ibu lain yang sedang bersalin, juga akan merugikan Anda sendiri. Jeritan dan teriakan biasanya dihasilkan dari pernapasan dada, dan menghasilkan suara tinggi melengking, yang lama-lama akan membuat Anda
kejang dan lelah. Demikian juga suara mengaduh atau menjerit, akan menjadi
pemborosan energi dan membuat Anda
sakit tenggorokan.
BERSUARA BOLEH, asalkan terkontrol. Maksudnya adalah bersuara dalam bentuk vokal yang tenang, penuh, bersumber dari pernapasan perut, dengan tarikan napas panjang. Selain tidak melelahkan, napas panjang saat bersuara akan mengalirkan ekstra oksigen ke perut dan panggul, sehingga membantu melancarkan pembukaan.
HINDARI! Menahan suara dengan mengatupkan gigi, menggigit bibir, atau menutup mata, sebab bisa menimbulkan cedera pada daerah tesebut. Misalnya, memejamkan mata saat mengejan akan memberi tekanan pada mata yang dapat mengakibatkan pecahnya pembuluh darah di mata.
(Tim Ayahbunda/BDH/NAT)
Baca Juga:
3 Cara Efektif Mengurangi Rasa Sakit Menjelang Persalinan
4 Hal Yang Terjadi Pada Saat Proses Persalinan