Makan bersama bukan sekadar momen untuk mengonsumsi makanan kesukaan masing-masing atau makanan terbaru, tapi juga kesempatan untuk memenuhi gizi bagi tubuh, emosi, intelektual, dan spiritual. Maka, makan bersama perlu dirancang agar tidak tidak hanya duduk mengelilingi meja, menikmati makanan, dan tanpa kegembiraan.
Bunda dan ayah, saatnya untuk membuat kenangan manis di meja makan karena anak-anak pun tumbuh dengan cepat. Matikan televisi, singkarkan
gadget dan isi kebersamaan dengan:
1. Mengajak seluruh anggota keluarga untuk terlibat memilih menu. Anda bisa melihat-lihat resep makanan di rubrik Makan di ayahbunda, yang menyediakan beragam makanan yang umumnya bisa dinikmati oleh orang dewasa dan balita. Kegiatan ini akan mengasah visual, intelektual dan perbendaharaan kata anak.
2. Menyiapkan
high chair bagi balita yang tinggi badannya belum sesuai dengan tinggi meja. Ini agar balita merasa nyaman dengan lingkungan fisik tempat ia makan. Dengan memberinya tempat duduk khusus, balita akan belajar bahwa ia diharapkan untuk duduk diam saat makan, tidak jalan berkeliling ruangan atau sambil bermain.
3. Libatkan anggota keluarga menyiapkan makan bersama. Anda bisa meminta pasangan untuk mengangkat makanan dari dapur ke meja makan. Minta tolong balita Anda untuk meletakkan sendok, garpu atau serbet di meja Cara ini akan menjadi ‘warming up’ bagi Anda sekeluarga untuk memulai kebersamaan. Lewat ini anak juga belajar bertanggung jawab yang akan mengasah kepercayaan dirinya.
4. Mengajak berdoa setelah semua duduk menghadap meja makan untuk menghargai dan bersyukur atas makanan yang telah tersedia. Kebiasaan ini sekaligus akan mengembangkan keyakinan mereka untuk tidak membuang makanan dan menghargai orang-orang yang telah menyediakan makanan tersebut.
5. Membuka percakapan dengan pertanyaan ringan seperti, “Kamu bermain dengan siapa? Tanyakan juga mengenai rasa makanan saat itu. Lalu tanya makanan apa yang ia inginkan untuk waktu makan selanjutnya. Ini akan melatih anak untuk mengungkapkan keinginan yang akan mengasah kepercayaan dirinya.
6. Tunjukkan kasih sayang dengan saling melayani antaranggota keluarga seperti mengambilkan lauk, mengoper pitcher, dan saling mengucapkan terima kasih dengan cara menepuk pundak. Selain itu, suapi balita yang belum bisa makan sendiri. Tindakan itu kelihatan sepele, namun jika dilakukan dengan tulus dan gembira, balita akan merasakan kasih sayang orangtuanya.
7. Tunjukkan
table manner seperti tidak berbicara saat makanan penuh di mulut, tidak mengunyah dengan mulut terbuka dan bersuara, tidak mengucapkan kata-kata ‘kamar mandi’, tidak mengambil makanan yang jauh dari tempatnya tapi minta tolong diambilkan dan mengucapkan terima kasih, tidak mengambil sesuatu dari gigi secara terbuka, gunakan tisu atau serbet untuk mengelap mulut bukan dengan tangan. Pengetahuan ini menjadi bekal bagi anak untuk sukses di kehidupan sosialnya kelak.
(Tim Ayahbunda/IAH/ERN)
Baca Juga
TIPS MEMILIH LIPSTIK SEHARI-HARI
CARA TERBAIK MEMBERSIHKAN KULKAS