Lihat lebih dekat kandungan dan manfaat susu beragam mamalia, mulai dari susu sapi hingga hingga susu kerbau rawa, semua bergizi.
- Susu sapi, sumber kalsium serta fosfor ini sering diminum menjelang tidur karena memicu rasa kantuk sehingga tidur jadi lebih nyenyak. Mengandung protein, lemak dan asam lemak esensial yang mendukung tumbuh kembang, terutama otak. Vitamin A, B2 dan kalium di dalamnya membantu mempertahankan elastisitas dinding pembuluh darah. Yodium, seng, dan lesitin membantu perkembangan otak besar. Kandungan magnesium menunjang perkembangan sistem saraf dan fungsi jantung. Pakar genetika, Prof. Ning Li dari Cina melakukan rekayasa genetika terhadap sapi sehingga menghasilkan susu dengan kandungan laktoferin, lisozim, dan alfa-laktalalbumin menyerupai kandungan ASI.
- Susu kambing. Kandungan lemaknya lebih rendah dari susu sapi, dan lebih mudah dicerna usus halus. Kandungan laktosanya lebih rendah dari susu sapi sehingga tidak berisiko menimbulkan diare dan lebih aman untuk anak alergi. Banyak digunakan sebagai bahan baku pembuat keju feta, rasanya manis dan sedikit asin. Konsumsi susu kambing dapat menurunkan risiko diabetes, mencegah risiko anemia dan menjaga mineral di dalam tulang. Susu kambing juga terbukti membantu proses penguraian dan pemanfaatan zat besi, kalsium, fosfor, dan magnesium oleh tubuh.
- Susu kuda, mengandung vitamin A, B2, B6, B12, C, E, zat besi, kalsium, kalium, dan magnesium. Susu kuda meningkatkan daya tahan tubuh dan kandungan antibakteri di dalamnya membantu menurunkan risiko infeksi. Susu kuda banyak dikonsumsi untuk mempercepat penyembuhan luka sehabis menjalani operasi. Susu kuda aman dicerna anak dibanding susu sapi dan bisa jadi pilihan bagi yang alergi laktosa. Kekebalan tubuh bayi prematur yang diberi susu kuda bersamaan dengan ASI bisa meningkat secara teratur. Susu kuda ada yang dijadikan bahan makanan seperti cream cheese, ice cream dan susu evaporated. Di Indonesia, susu kuda dikonsumsi sebagai obat, yang penggunaannya tidak boleh lebih dari 50 ml.
- Susu kerbau, memiliki kandungan protein yang sangat tinggi. Banyak dikonsumsi masyarakat dalam bentuk hasil fermentasi yang disebut dadih. Kandungan asam laktat di dalam susu kerbau serta dadih tidak menyebabkan diare sehingga di daerah Bukit Tinggi, Sumatra Utara, serta Aceh, dadih susu kerbau banyak dikonsumsi anak-anak. Selain diolah menjadi dadih, susu kerbau semakin banyak yang diolah menjadi yoghurt. Kini, susu kerbau sudah “dilirik” investor Italia dan Australia untuk dijadikan bahan baku keju bercitarasa prima.
- Susu keledai, bermanfaat sebagai obat, diberikan kepada bayi prematur dan anak-anak yang sedang sakit. Susu keledai rendah lemak, mengandung lebih banyak gula dan protein dibanding susu sapi.
- Susu rusa besar. Disebut susu elk dan banyak dikonsumsi masyarakat Rusia dan Swedia. Mengandung 10% lemak mentega, daya kaya mineral seperti aluminium, zat besi, zinc dan selenium. Susu rusa kecil mengandung protein, vitamin D, kalsium, asam folat, zat besi dan niasin. Sama seperti susu rusa besar, susu rusa kecil juga hanya digunakan sebagai obat.
- Susu domba, meski tidak dikonsumsi langsung seperti susu kambing, susu domba dikonsumsi masyarakat Yunani dalam bentuk keju feta. Roquefort, keju Prancis juga menggunakan bahan susu domba. Di Spanyol keju susu domba yang terkenal adalah Manchego.
- Kerbau rawa, selain Indonesia dan negara asia tenggara lainnya, masyarakat Amerika Selatan, Eropa Selatan dan Afrika Utara juga beternak kerbau rawa. Hewan ini menyumbang 5% dari kebutuhan susu di seluruh dunia. Susu kerbau rawa menjadi bahan dasar keju mozarela dengan kandungan lemak yang tinggi.
Baca juga:
Makanan Olahan SusuJangan Minum Susu Mentah