Sudah Kasih Tahu Anak Soal Food Sharing, Bun?
Boleh saja, pamer bekal makanannya dengan teman-teman sebaya. Tapi jangan lupa, anak-anak juga harus tahu cara berbagi bekal dengan teman.... read more
Flu Singapura, yakni penyakit tangan, kaki dan mulut yang saat ini menyerang anak-anak di Malaysia disebabkan oleh enterovirus. Penyakit ini sudah ada sejak 1957 muncul pertama kali di Kanada. Sangat menular, biasanya menyerang anak usia 5 - 10 tahun, juga orang dewasa, dapat mengakibatkan komplikasi yang fatal.
Tahun 2009, kasus tertinggi terjadi di Singapura dan mengakibatkan kematian pada anak-anak. Itu sebabnya penyakit Hand, Foot and Mouth (HFMD) ini berubah nama menjadi flu Singapura.
Tahun 2015, Dr. dr. Hindra Irawan Satari, Sp.A(K), dokter anak konsultan penyakit infeksi pernah mengatakan pada detik.com bahwa penamaan flu Singapura ini kurang tepat. Yang betul adalah HFMD atau dalam bahasa Indonesia penyakit Kaki Tangan dan Mulut (KTM). Meski disebut flu Singapura, faktanya penyakit ini bukan flu dan tidak berasal dari Singapura. Masih menurut Hindra, kasus terbanyak KTM disebabkan oleh virus coxackie A.
Virus ini tinggal di dalam cairan hidung, tenggorokan, dan air liur, tinja dan cairan lepuh di kulit. Itu sebabnya penyakit ini mudah menular dalam berbagai cara:
- Berbagi alat makan dan minum dengan penderita.
- Tidak sengaja terhirup percikan liur ketika penderita bersin atau batuk.
- Menyentuh mata, hidung, atau mulut tanpa mencuci tangan terlebih dahulu setelah membersihkan/ menyentuh tinja penderita.
- Menyentuh benda terkontaminasi virus lalu menyentuh mata, hidung, atau memasukkan jari ke dalam mulut tanpa mencuci tangan terlebih dulu.
Gejalanya akan muncul dalam 3-6 hari setelah seorang anak terinfeksi. Anak yang terinfeksi akan mengalami demam atau sakit tenggorokan. Kemudian setelah 1-2 hari akan muncul sariawan, ruam, dan lepuh. Gejala lainnya:
- Demam
- Sakit tenggorokan
- Sariawan yang terasa nyeri di lidah, gusi dan bagian dalam pipi.
- Hilang napsu makan.
- Ruam merah yang tidak terasa gatal, terkadang disertai lepuhan di telapak tangan, telapak kaki dan bokong.
- Rewel
- Nyeri perut
- Batuk
Penderita KTM tidak memerlukan pengobatan khusus atau rawat inap karena gejalanya akan mereda setelah 7 - 10 hari. Namun Anda sebaiknya membawa anak ke dokter bila anak mengalami gejala-gejala tersebut. Dokter akan memberi tablet isap untuk mengobati tenggorokan, paracetamol untuk mengurangi demam dan nyeri, serta salep untuk mengurangi keluhan pada kulit.
Komplikasi KTM dapat berakibat fatal, yaitu:
- Dehidrasi
- Ensefalitis (radang otak)
- Meningitis (radang selaput otak)
- Miokarditis (peradangan otot jantung)
- Kelumpuhan
Dapat dicegah
- Lakukan protokol kesehatan; mencuci tangan dengan air dan sabun, mengenakan masker, tidak bergantian peralatan makan dan minum dengan penderita.
- Tutup hidung dan mulut dengan siku saat bersin atau batuk.
- Tetap tinggal di rumah selama sakit dan masa penyembuhan agar tidak menyebar.
Boleh saja, pamer bekal makanannya dengan teman-teman sebaya. Tapi jangan lupa, anak-anak juga harus tahu cara berbagi bekal dengan teman.... read more
Peningkatan Kejadian Luar Biasa (KLB) penyakit di kalangan anak-anak sekolah dan asrama kembali merebak. Mulai dari Mumps, Varicella, Hepatitis A, hingga Hand Foot Mouth Disease. ... read more
Berdasarkan Survei Diet Total tahun 2020, sekitar 66,8 persen anak Indonesia masih mengkonsumsi sarapan berkualitas gizi rendah. ... read more